Naka Wulang

Ntalagewang
Chapter #7

Kantin Sekolah

Wulan menyeret langkahnya menuju ke kelas. Hidungnya merah karena meler, pagi itu dia membungkus badannya dengan jaket tebal. Karena jalan malam sama Naka, jadinya dia sakit seperti itu.

"Anthoniusss!!!"

Wulan menghentikan langkahnya sambil mendumel kecil. "Kenapa harus bertemu dia sepagi ini." Keluhnya.

"Kamu sakit?"

Bukannya menjawab, Wulan malah bersin keras.

Naka langsung berhenti bicara.

Alisnya naik.

Sorot matanya berubah.

“Kamu pilek?” tanyanya cepat.

“Tidak,” jawab Wulan cepat. Terlalu cepat. “Ini cuma… debu. Angin. Matahari. Kamu. Banyak faktor.”

Naka mengernyit. “Aku faktor pilek? ini gara-gara semalam aku ajak kamu jalan yah?”

Wulan malas menjawab, tapi hidungnya sudah merah, dan suara napasnya terdengar seperti tersumbat.

Naka mendekat dan melihatnya lebih jelas. “Ini salah aku.”

"Memang salah kamu." Sahut Wulan, setelah itu dia melanjutkan langkahnya, di belakang Naka menyusul dengan wajahnya yang khawatir.

"Aku baik-baik saja Naka. Cuma pilek. Simpan rasa bersalahmu itu, wajahmu tampak memprihatinkan." Kata Wulan setibanya mereka di dalam kelas. Wulan menaruh tas di meja, lalu setelahnya dia mengeluarkan minyak gosok dari dalam tasnya.

Wulan kembali bersin, hidunya tampak merah, dengan kesadaran penuh Naka langsung meletakan punggung tangannya di dahi Wulan.

"Panas."Katanya.

"Biasa saja."

"Ayo ke UKS saja. Biar kamu istirahat."

“Ada angin apa ini? tiba-tiba banget sepeduli ini?” Wulan bersungut.

Naka menatapnya lama. “Karena kalau kamu sakit… aku nggak tenang. Lagipula ini juga salah aku.” Naka meraih minyak gosok yang di pegang Wulan.

"Mau apa kamu?"

Lihat selengkapnya