Naka Wulang

Ntalagewang
Chapter #19

Menyesal?

Naka tidak menyangka jika pernyataan cintanya akan di tolak, padahal sebelumnya dia berpikir jika Wulan akan menerima pernyataan cintanya. Maaf, hanya maaf yang di ucapkan oleh gadis itu, dia tidak menjelaskan kenapa dia menolak Naka.

"Dia memintaku agar bersikap seperti biasa, tetapi dia tidak menjelaskan alasannya dia menolak. Bagaimana aku bisa bersikap seperti biasanya?"

Siang itu Naka begitu gusar, dia terlalu malas untuk melakukan kegiatan yang lain, dia hanya mengurung dirinya di dalam kamarnya sejak dia pulang Gereja. Dia mengabaikan pesan dan telepon dari Khian yang mengajaknya untuk ikut kerja bakti di Golo Curu menjelang festival yang akan berlangsung satu minggu lagi.

Dari dalam kamarnya dia mendengar ada suara Khian memanggilnya. Khian langsung datang ke rumah karena Naka yang mengabaikan pesan darinya. Dia hanya menyahuti sebentar dan tak beranjak dari dalam kamarnya. Teriakan Khian kembali terdengar dan Naka tetap menyahutinya dari dalam kamar.

"Naka ... kau tidak dengar suara Khian panggil- panggil kamu daritadi?" kali ini suara Ibunya terdengar. "Langsung ke kamarnya saja Khian." Ibunya langsung menyuruh Khian untuk ke kamar Naka. Biasanya juga langsung masuk saja, hanya saja saat itu Khian tidak tau posisi Naka.

Tak lama setelah mendapatkan izin dari Ibunya Naka, Khian masuk ke dalam kamar Naka. Saat itu Naka sudah jongkok di depan meja kecil tempat dia menaruh DVD, dan kiri- kanannya di simpan dua buah speaker. Khian langsung melompat ke tempat tidur Naka, memperhatikan Naka yang sedang sibuk dengan DVD nya dan tampak mengabaikan Khian.

"Ada masalah?" tanya Khian. "Apakah semuanya tidak berjalan lancar?" tebaknya lagi.

"Ya, seperti yang terlihat." Kata Naka. Setelah memasukkan CD dan lagu dari Dewa terdengar, Naka pergi ke kasurnya dan duduk di tepi ranjang.

"Kamu sudah mengatakannya? dimana?"

"Di dalam Gereja dan di parkiran Gereja. Aku mengatakannya dua kali. Dan jawabannya hanya Maaf ... yah hanya Maaf."

"Dia menolakmu?"

"Bukankah sudah jelas itu penolakan?" Tanya Naka. "Dia tidak menjelaskan apapun dan hanya memintaku untuk tetap bersikap seperti biasa. Bagaimana caranya? Sementara aku masih bingung kenapa dia menolak ku."

Khian yang sejak awal yakin betul jika Wulan memiliki perasaan yang sama pada Naka, terdiam selama beberapa saat.

"Mungkin ada hubungannya dengan Dion. Dion mengungkapkan perasaannya pada Wulan dan Wulan menolaknya."

Naka menatap Khian, "Kau tau darimana?"

"Aku tak sengaja mendengarnya."

"Sama saat kau tak sengaja membaca surat yang aku tulis?" Kata Naka.

Khian terkekeh. "Sudahlah namanya ketidaksengajaan. Kita kembali ke masalah Wulan. Menurutku dia menolakmu karena Dion."

"Jika karena Dion, apakah itu artinya dia memiliki perasaan yang sama denganku?"

"Ya. Semuanya terlihat jelas. Hanya saja dia tidak ingin merusak hubungan kalian. Dia juga tidak mungkin memberitahumu alasanmu menolaknya. Kenapa dia memintamu untuk tetap bersikap seperti biasanya? Karena dia tidak mau kehilanganmu."

Lihat selengkapnya