Pulang latihan drumband, Naka membawa Wulan ke sebuah studio musik dari salah satu band populer di Kota Ruteng, band tersebut selalu tampil di setiap acara di Kota Ruteng. Wulan tidak tau jika Naka berteman dengan mereka.
Setibanya di tempat itu, ada seorang gadis yang Wulan kenal, dia Mayoret dari SMAN 1. Gadis cantik itu langsung menghampiri Wulan.
"Wulan kan?" Tanyanya. "Lebih cantik dari yang di deskripsikan Naka." Katanya.
Dia bahkan mengenal Naka. Mereka berkenalan sejak kapan? Sedangkan Naka baru kembali ke Kota Ruteng.
"Padahal kita tinggal di Kota yang sama, tetapi baru sekarang kita bertemu. Senang bertemu denganmu Wulan." Gadis itu bernama Cicil.
Wulan menyambut sapaan Cicil dengan ramah, walaupun dia masih bingung kapan Cicil berkenalan dengan Naka.
Dari dalam studio terdengar suara Naka sedang menyanyikan sebuah lagu. Suara indah dari Naka mampu mengalihkan perhatian siapapun yang ada disana.
"Saat dia kembali, dia sempat di tawari untuk mengisi posisi vokalis, yang kebetulan masih kosong saat itu, tetapi entah kenapa dia menolak karena alasan ingin akfif di ekskul sekolah." Jelas Cicil. Sebelumnya memang ramai beritanya jika Band Populer itu mengganti Vokalisnya tetapi Wulan tidak tau jika Naka pernah di tawari untuk jadi vokalis.
Cicil mengetahui banyak hal tentang Naka. Hal itu membuat Wulan semakin penasaran.
"Kamu sudah kenal lama sama Naka?"
"Sudah." Jawab Cicil lantang.
Bagaimana bisa, aku tidak pernah tau.
"Aku kenal dia sejak SMP kelas satu kalau tidak salah. Dia jadi sahabat pena ku, saat dia tinggal di luar Kota Ruteng." Cicil menceritakan semua hal yang dia bahas dengan Naka. Ada banyak hal yang tidak di ketahui oleh Wulan. Wulan merasa iri, karena Naka bisa berkirim surat dengan Cicil, tetapi tidak dengannya dan Cicil pula yang tau pertama kali kalau Naka akan kembali ke Kota Ruteng.
"Naka sering membahas kamu di suratnya. Makanya aku senang bisa bertemu langsung denganmu."
"Apa yang dia katakan?"
"Dia melarangku untuk memberitahumu. Katanya nanti Anthonius bisa kepedean." Cicil berbicara sambil terkekeh.
Menyadari Cicil yang tau segalanya tentang Naka membuatnya cemburu. Dia memang sahabatan sejak kecil dengan Naka tetapi dia tidak tau banyak hal tentangnya.
Tokoh utama malam itu adalah Naka, semuanya terpukau dengan suara indahnya itu. Setelah bernyanyi Naka menghampiri Wulan dan Cicil.
"Kamu lagi marahan sama pacar kamu?"