Aku suka sekali lagu ini meskipun tidak sepenuhnya setuju dengan liriknya. Aku menyukai lagu ini karena alunan musiknya. Aku menikmati musik ketika ada keselarasan denganku. Bagiku, mendengarkan lagu seperti ini berguna untuk mengusir rasa gugup, sembari menunggu panitia MOS lainnya. Aku sudah mengatakan kepada mereka untuk datang pukul 05.00 pagi. Tapi, hingga pukul 05.20, mereka belum menunjukkan batang hidungnya.
Aku sudah berulang kali membaca beberapa hal yang harus diperhatikan saat melaksanakan MOS nanti. Namun, semakin aku membacanya, aku justru semakin gelisah. Bukan hanya karena khawatir harus berdiri di depan orang banyak, melainkan sebuah perasaan yang mengatakan, apakah aku bisa menjalankan tugas ini dengan baik tanpa mengecewakan Pak Agung? Beliau sangat memercayaiku. Dan sejujurnya, itu membebaniku.
Banyak orang yang menganggapku cuek karena aku pendiam. Padahal, sebenarnya aku memilih diam karena tidak ingin salah bicara dan ambil keputusan. Ada keresahan yang selalu kusembunyikan dalam sikap, yang akhirnya membuat banyak orang mengatakan kalau orang pendiam itu dingin dan arogan.
Mereka mengatakan itu karena mereka tidak mengenalku dengan sungguh-sungguh. Seperti yang kukatakan sebelumnya, mereka hanya penasaran dan berusaha mencari perhatian. Dan ketika mereka tidak mendapatkannya, mereka akan mengatakan hal yang sebetulnya tidak benar.
Drrrrt ... Telepon dari mama.
“Halo, Ma.”
“Sayang, hari ini kamu benar bisa pulang cepat, kan?”