NAKULA

Mizan Publishing
Chapter #3

Kainan Rasya

Kainan adalah orang yang selalu ada di sampingku, meskipun aku tidak menginginkan dia begitu. Hingga tanpa bisa kumungkiri, dia sahabat sekaligus keluarga bagiku. Dia orang pertama yang mau berdiri di sampingku saat orang lain menjauh karena sikapku.

Pertama kali aku dan Sadewa kenal Kainan, saat aku dan Sadewa baru pindah ke Bandung. Sebelum Kainan pindah ke daerah Sukajadi, dia adalah tetangga kami. Kami tidak satu SD, tetapi, kami bertiga sering menghabiskan waktu bersama.

Kami sering menginap di rumah Kainan. Begitu pun Kainan yang lebih nyaman berada di rumah kami daripada di rumahnya sendiri. Ayahnya seorang TNI angkatan udara yang berpangkat kolonel. Beliau jarang ada di rumah selama kami bermain di sana. Ibunya seorang penjahit borongan yang bekerja di rumah. Kainan juga memiliki seorang adik perempuan bernama

Kaina, beda dua tahun darinya. Karena seorang perempuan, Kaina jarang ikut bermain dengan kami. Dia lebih senang membantu ibunya atau bermain rumah-rumahan dengan boneka koleksinya.

Kainan memiliki kepribadian yang mirip dengan Sadewa: ceria, banyak bicara, santai, dan selalu berpikir positif. Banyak kesamaan yang mereka miliki.

Meskipun aku memiliki sifat yang bertolak belakang dengan Kainan, dia tidak pernah menyerah untuk mengajakku ikut dengannya. Dia tidak pernah menjauh.

Pagi itu, di hari minggu yang cukup dingin dan berkabut, Kainan datang ke rumahku dengan setumpuk kartu mainan di tangannya. Sadewa yang biasanya nonton kartun, selalu antusias kalau diajak main oleh Kainan. Saat itu, aku sedang membaca majalah anak yang dahulu terbit tiap Kamis.

Tiba-tiba, Kainan dan Sadewa muncul di hadapanku, menarik tanganku, dan mengajakku bermain.

“Kalian ngapain?” tanyaku.

“Ayo, main kartu!” jawab Kainan.

“Enggak mau,” kataku.

“Harus mau!” timpal Sadewa.

“Enggak!”

Lihat selengkapnya