Nama-Nama Terindah

Oleh: Romaliah

Blurb

Novel ini mengangkat kisah perjuangan orang-orang untuk mencari sisa kebahagiaanya setelah gempa bumi mengambil segalanya. Juga perjuangan orang-orang yang ingin mengulurkan tangan untuk mereka.

Tuhan, mereka memang bukan anak-anak yang lahir dari rahimku.
Tapi Tuhan, mereka tetaplah anak-anakku.
Aku kesakitan jika Kau mengambilnya dengan begitu menyaktikan.
Tuhan, bolehkan aku menangis?
Tuhan, aku kesakitan.
Tapi aku tahu, Kaulah yang memiliki seluruh kehidupan ini.
Aku hanya bisa memohon padaMu, kuatkanlah hatiku.
Tuhan, aku akan ikhlas karena memang harus.
Tuhan, aku akan menerima karena ini ujian.
Dan Tuhan, aku mohon.
Biarkan nama-nama terindah itu berada dan tinggal di sisi terbaikMu.
__AIMARA__

Aku tahu, kepergian adalah suatu kepastian.
Aku tahu, perpisahan selalu ada dalam kehidupan.
Aku hanya berharap, hati manusia akan selalu kuat jika harus merasakan sakit ketiadaan perjupaan.
Aku berharap, entah dia, aku, kamu, bahkan kita, bisa saling berpelukan untuk menguatkan.
--Aldyra--

Otak terkadang membuat hati merasa kesakitan.
Jadi kumohon.
Otak, tolong rawat hati dan kuatkan dia untuk tidak terlalu lemah.
Dan Hati, tolong bujuk otak untuk tidak berpikir yang pada akhirnya akan menyakitimu.
__ABIMANYU__

Hal yang membuat manusia menderita adalah dirinya sendiri.
Mulut untuk berbicara, tangan dan kaki untuk bertindak, mata utuk melihat, telinga untuk mendengar.
Tuhan telah menciptakannya.
Namun jika ada sakit, kenapa manusia memilih bungkam.
Membuat hatinya merasa sakit saja.
Tapi, itu hanya kata-kata sialan yang bahkan aku sendiri tidak bisa melakukannya.
__Abyaz__

Lihat selengkapnya