Nama Pena

Sitha Trivina
Chapter #9

Obrolan Malam

"Gimana kalau, cerita tentang hidup?"

"Hah?"

Aku melewati satu malam lainnya, bersama Luna dan suara serangga di kebun depan rumah. Udara begitu dingin dan sejuk, baunya menguarkan aroma khas sehabis hujan. Butiran air dari dedaunan pohon Alpukat masih sesekali menetes, menghujam tanah dan menimbulkan suara.

"Suasana kayak gini cocoknya ngobrolin soal hidup, kan?" Luna mengulangi perkataannya soal hidup. Aku menelengkan kepala dengan malas. Uap teh panas mengepul dari mug besar berwarna putih yang ada di sebelahku. Sebenarnya aku tak begitu suka medang, tapi suasana sekarang ini cocok sekali kalau ditemani minuman hangat. Apalagi kalau ada Mas Hari di sampingku. Tapi dia sudah berangkat, melaksanakan tugas negara katanya. Entah sejak kapan memancing jadi salah satu tugas penting untuk keberlangsungan masyarakat Indonesia.

"Bukannya dari kemarin aku nulis soal hidup, ya? Ceritanya Prima itu soal hidup, kan."

"Maksudku, tuangin aja pikiran kamu soal hidup. Kamu, kan, suka tahu-tahu mikir sesuatu. Tulis aja, tanpa sensor."

"Misalnya apa?"

Aku meraih gelas tehku dan menempelkan kedua telapak tanganku yang dingin. Kehangatan perlahan merayap, lama-kelamaan tanganku menjadi panas.

"Misalnya soal posisi sebagai seorang ibu. Menurutmu gimana?"

Aku memainkan kedua ibu jari kakiku. Seharusnya sebelum duduk di sini aku menyelubungi jemariku dengan kaos kaki, atau setidaknya membawa selimut. Mau beranjak sekarang rasanya malas.

"Ibu, ya...." aku menatap kosong ke rumpun-rumpun hijau tak terawat di seberang pagar rumahku, "Jadi ibu itu...rumit."

"Rumitnya gimana?"

"Coba kamu bayangin. Kita harus ada dua puluh empat jam buat anak kita, mendidik, ngasih contoh, ngasih makan, mandiin, ngajak main, apalagi kalau mereka lagi sakit. Dan dalam dua puluh empat jam itu, kita harus siap juga buat yang lain. Ngurus rumah, suami, belum lagi kalau kita kerja. Dan, kita itu gak boleh sakit."

"Aku lagi tanya pendapatmu, bukan mau denger keluhanmu." gerutu Luna, dan aku menyanggahnya dengan secepat kilat.

Lihat selengkapnya