Lingga dewasa hidup mewah dengan harta peninggalan sang ayah, pak Wira. Setiap hari ada saja wanita yang dibawanya ke rumah orang tuanya, kalau bisa hidup kembali, sepertinya kedua orang tua Lingga akan datang untuk mencekik anaknya sampai tewas, karena telah merusak nama keluarga Jati. Entah sudah berapa banyak wanita yang telah jatuh dalam perangkap Lingga, iya dia memang bajingan berwajah tampan, disitulah letak kelemahannya sesungguhnya.
Lama tak terlihat, suatu saat Lingga datang ke Balai desa Randuireng, untuk menghadiri acara pemilihan kepala desa, seperti biasa dia datang dengan penampilan terbaiknya, dengan tujuan bisa menjerat hati wanita penduduk desa lainnya yang belum menjadi korbannya. Tanpa sengaja Lingga melihat sosok wanita yang luar biasa cantik, bahkan parasnya bagai bidadari. Lingga pun segera melancarkan aksinya kembali, dalam otaknya mulai menyusun langkah bagaimana caranya agar dia bisa berkenalan dengan wanita cantik tersebut dan dia tak peduli betapa kotor cara akan dia pakai untuk bisa mendapatkan dan meniduri wanita cantik itu.
Bukan Lingga namanya kalau mudah menyerah, dia akan incer sampai dapat wanita buruannya sampai wanita tersebut mau dengannya, bahkan dengan ancaman sekalipun pernah dia lakukan. Bermodalkan ketampanan wajahnya, badannya yang jantan dan gagah, mendapatkan wanita semudah Lingga membalikkan telapak tangan saja. Keluarga Jati memang keluarga terpandang sejak dahulu, dan berkat kepiawaian Pak Wira (ayah Lingga) membuat nama keluarga Jati makin terkenal di seantero desa tetangga. Namun sayang, sepertinya ini puncak kejatuhan dari keluarga Jati.
Orang orang suruhan Lingga sudah mulai berkumpul menunggu perintah sang majikan, mereka ditugaskan untuk mengikuti dan mengumpulkan data mengenai wanita cantik tersebut. Dan jika Lingga sudah memberikan perintah, tak ada orang orang yang sanggup membantahnya, karena nyawa taruhannya. Juga kalau mereka sampai gagal pun, nyawa mereka bisa melayang saat itu juga. Ya, sebegitu menyeramkannya sosok Lingga Damar Jati, kemauannya harus segera dituruti.
Seminggu berlalu belum tampak berita bagus yang muncul, bahkan semua nihil tentang wanita cantik tersebut, seakan hilang ditelan bumi. Siapakah dia gerangan, kenapa muncul tiba tiba di desa kami, dan sekarang menghilang begitu saja. Geram Lingga dibuatnya, belum pernah dia merasa sakit kepala sehebat ini karena buruannya menghilang. Hatinya terasa sepi, hampa, dia sangat merindukan wanita itu sedemikian beratnya. Parasnya cantik, keibuan, dan tegas. Setiap tutur katanya mampu mengalihkan dunia semua orang, bahkan seorang Lingga pun jatuh hati setengah mati pada wanita misterius itu. Mungkin ini juga yang para sepuh sering bilang hukum sebab akibat, karena Lingga sudah mempermainkan begitu banyak wanita di desanya bahkan desa tetangga.