Setelah putus asa tidak juga menemukan sosok wanita misterius itu, Lingga mencari jalan lain, dia mendatangi salah satu dukun terbaiknya untuk meminta bantuan, dia menceritakan segala keluh kesahnya selama ini, dan benar saja menurut penuturan dukunnya itu, sosok wanita itu bukan wanita sembarangan, dia dilindungi oleh arwah leluhurnya. Dan itulah mengapa orang orang suruhan Lingga selalu menemui jalan buntu dalam mengejarnya. Dukun itu memberikan Lingga syarat syarat yang harus dipenuhinya jika ingin menemukan wanita itu, dan menyuruh Lingga segera pulang dan mengambil ayam hitam warisan keluarganya untuk dijadikan tumbal, dan siapkan dua boneka kain serta benang merah untuk upacara mengikat sukma.
Ayam hitam tersebut kemudian disembelihnya, dan dengan segera darahnya diteteskan ke dua boneka kain yang sudah diikat masing masing dengan benang merah di ujung tangannya, sambil marapal mantra yang telah diberikan oleh dukunnya itu, setelah itu tunggu selama tujuh hari tujuh malam baru akan keliatan hasilnya. Dan benar saja, siang ini setelah hari ke tujuh salah satu orang suruhannya tampak dari kejauhan berteriak senang memanggil nama majikannya dan melaporkan hasil temuannya, dan benar wanita yang selama ini dia cari ternyata berada tak jauh dari desa Randuireng. Sungguh luar biasa perasaan Lingga berkecamuk begitu menemukan wanita pujaannya tersebut, dan tanpa mau menunggu lama segera dia memacu kudanya menuju desa itu.
Sesampainya di desa, Lingga segera mendatangi wanita itu dan menyuruh orang orangnya untuk menangkap wanita itu dan semua rombongan bandnya. Seakan tidak mau kehilangan buruannya kembali, Lingga tidak perduli cara yang dia lakukan itu keji dan kotor, yang penting semua niatnya terpenuhi. Malamnya Lingga dan semua orang orangnya berpesta pora merayakan keberhasilan mereka dalam menangkap wanita misterius itu, mereka mabuk mabukan sampai menjelang pagi. Dengan langkah goyah, Lingga berjalan menyusuri lorong tempat wanita itu disekap, seringainya seram penuh kemenangan, akhirnya wanita itu bisa menjadi milikku.