Narakha

Ajensha
Chapter #14

°■13□•

Aku dan Kia memang baru saling mengenal tetapi sekarang kami terlihat begitu akrab. Setiap jam istirahat, kami akan pergi ke kantin bersama. Aku juga merasa nyaman berteman dengannya. Sekarang aku jadi punya teman perempuan yang bisa kuajak bercurhat. Sebaik-baiknya teman laki-laki, namun tetap saja lebih nyaman curhat dengan perempuan. Jadi lebih nyambung pula.

   Saking asyiknya aku mengobrol dengan Kiara, membuatku tidak fokus ke arah depan berjalan. Tanpa sengaja aku menabrak seseorang. Dia?? mengapa dia bisa ada di sini?? apa yang ia lakukan di sini.

   Mata itu menatap ke arahku tajam. Dia orang yang pernah menghilang dalam kehidupanku selama beberapa tahun. Dia yang dahulu adalah sahabat baik ku, namun setelahnya ia pun mulai berubah dan sejak saat itu kami bukanlah sahabat. Luka itu menjalar diseisi hatiku.

  Matanya memancarkan kilatan berapi, tak kalah dengan satu sosok cewek di sampingnya yang memancarkan kilatan mata yang mengisyaratkan bahwa ia tidak suka denganku.

"Kia ayo kita pergi." Kia hanya membalasku dengan anggukan dan kami baru saja akan melangkah pergi namun mereka terutama dia mencegah kami, lebih tepatnya aku.

"Tunggu." Suara itu membuatku mengurungkan niat untuk pergi. Dia adalah 'Rangga Aditya Pusaka'. Bekas sahabatku dahulu.

"Ternyata dunia ini sangat sempit dan kita berjumpa di sini namun aku tak akan membiarkanmu ada di sini, karena aku merasa terganggu dengan keberadaanmu." Ucap Rangga mengucapkannya lebih keras dekat pendengaranku.

"Untuk apa aku harus pergi. Aku ada di sini terlebih dahulu dan kamu seenaknya ingin menyingkirkanku begitu aja." Balasku berbicara di hadapannya, dengan sedikit mengatur nada suaraku agar Kia tidak mendengarnya. Aku tidak ingin Kia tahu soal hal ini.

"Hey, jangan dekat-dekat dengan Rangga atau aku akan menghabisimu." Ancam seorang cewek yang ada di sampingnya yang tak lain adalah Sasya Aulia Marsanda.

"Aku bukan sedang berbicara denganmu tapi dengannya." Ucapku penuh penekanan, lalu menunjuk Rangga.

"Kamu akan aku singkirkan Nara." Rangga mengucapkannya dengan penuh emosi dan lalu mereka berjalan melewatiku dengan menyenggol tubuhku, membuatku meringis kesakitan.

"Nara, kamu tidak kenapa-napa?" tanya Kia mulai khawatir.

"Tidak Kia, hanya sakit sedikit." Jawabku sambil berusaha dengan sedikit drama, memperlihatkan senyuman palsu.

"Sebenarnya siapa mereka dan mengapa mereka bersikap tidak baik kepadamu?" tanya Kiara yang mulai penasaran.

"Tidak usah dipikirkan, mereka hanyalah dua orang yang tidak penting." Jawabku. Enggan membicarakan siapa mereka dan kembali berjalan menuju kantin yang pastinya Rakha dan Bintang sudah terlebih dahulu ada di sana. Kiara berjalan beriringan denganku.

   Kami pun sampai di kantin dan aku mengantar Kia untuk memesan makanan disalah satu kedai. Yah kantin di kampusku ini lumayan luas dan mirip sekali seperti di cafe. Makanya aku betah kuliah di sini. Ini adalah salah satu universitas yang terbaik di kota ini. 

Lihat selengkapnya