"Ciee. Jadi kalian udah pacaran nih. Jangan lupa pajak jadiannya." Kekeh Bintang seraya menyenggol lengan Rakha.
"Iya. Aku tau ko, tenang aja. Ngomong-ngomong aku akan tetap kuliah di kampus yang sama. Aku gak bisa jauh-jauh dari Nara." Rakha memandangku hangat.
"Lagian buat apa Kha, cari kehidupan baru di sana. Kalau kebahagiaan kamu jelas-jelas ada di depan mata." Goda Kia.
"Iya kamu bener Kia. Mereka itu memang gak bisa terpisahkan. Gak deketan satu detik aja udah rindu." Rakha menyenggol Bintang.
"Sekarang aku belajar. Bahwa masa lalu seharusnya membuat kita lebih hati-hati untuk tidak mengulang kesalahan yang sama. Tapi bukan berarti sampai membuat seseorang yang benar-benar ada di depan mata, menghilang begitu saja." Aku meraih satu tangannya dan menggenggam erat tangan kokohnya. Kami berdiri saling berhadapan. Rakha kemudian meraih tanganku yang satunya lagi dan menggenggamnya dengan lembut.
"Terima kasih pemarah." Kata-kata ku sukses membuatnya terdiam.