Narsis

Saepul Kamilah
Chapter #13

Pemanggilan dan Mata-Mata

“Yoraaam ….”

Pertengahan Bulan Tiga, Musim Semi 344 Mirandi.

Giliranku akhirnya tiba. 

Ketika satu peleton prajurit bertopeng menerobos ke balai pertemuan di Istana Bate Raku dengan senjata terhunus lalu lantang membacakan perintah penangkapan atas nama Bura Mantel Jerami kepada semua yang dicurigai sebagai mata-mata kekaisaran ….

“Yoram, aku sudah berusaha menghentikan mereka, ta—”

Kuangkat tanganku, menanggapi laporan penjaga, lekas turun dari singgasana.

“Mereka hanya menjalankan tugas. Kau boleh pergi … sebelum kita pergi, boleh kutahu kenapa aku masuk daftar pemeriksaan kalian?”

“Yoram, kami hanya menerima perintah. Tolong simpan pertanyaan Anda untuk Bura ….”

Hem. Sejak mulut mereka tertutup, kurasa takkan ada gunanya aku bertanya. Jadi, ya, sudahlah. 

Bersama selusin setengah ‘utusan’ bermantel jerami tersebut, diriku pun dikawal meninggalkan Kompleks Istana Bate Raku menuju Kantor Pengadilan dan Urusan Sipil Distrik Utara. Menemui atasan mereka ….

“Yoram!”

“Kau juga ditangkap, Tera?”

Bersamaku saat itu, sejumlah pejabat turut digiring dengan leher dan tangan terikat. 

Jika aku tidak salah mengenali orang, mereka adalah Muri Sementara Distrik Barat, asistennya, bendahara ladang yang kuangkat buat membantuku secara personal, Tera atau Sekretaris Muri Distrik Timur, lalu ada juga beberapa figur asing nan belum pernah kutahu sebelumnya.

“Ngomong-ngomong ….” Kusapu wajah semua orang sekilas. “Tera, bukankah kita ini baru terduga, ya?”

Kalau baru terduga, kenapa mesti diborgol. Begitu heranku tadinya sampai tera distrik sebelah memberiku jawaban yang cukup mengejutkan.

“Yoram.” Pria berkumis tipis bak ikan lele itu mendekat. “Anda belum tahu, kami ditangkap bukan untuk diperiksa di Kantor Muri Distrik Utara ….” Ia celingak-celinguk sebelum lanjut berkata, “Namun, un—”

“Berhenti mengobrol!” bentak komandan prajurit yang membawa kami, “cepat jalan ….”

Menurut kabar, semua yang dipanggil atau dijemput oleh Mantel Jerami seharusnya merupakan terduga kuat sebagai mata-mata kekaisaran. 

Namun, mengingat rekam jejak orang-orang yang dibawa bersamaku pada hari itu juga ketidakcocokan dengan keterangan penangkapan mereka pemanggilanku malah jadi terasa janggal.

‘Hem ….’ Aku tidak mengerti. ‘Kalaulah taktik pemanggilan ini dilakukan setelah memeriksa latar belakang serta tujuannya adalah memancing para mata-mata keluar sarang, seharusnya semua yang dipanggil dua minggu terakhir sudah dieksekusi. Jika benar demikian, maka kami, baik diriku maupun tera juga teman-temannya, sekarang tidak perlu lagi ditangkap karena pangkal persoalan telah dibersihkan, bukan?’

Atau jangan-jangan ….

*** 

“Lapor, Yoram Ure telah ….”

Hem. Pantas si berisik betah berada di Mantel Jerami, ternyata ada wanita di kesatuan mereka.

“Ini kali pertama kita bertemu, Yoram Ure ….” 

Lihat selengkapnya