Narsis

Saepul Kamilah
Chapter #18

Bertukar Kartu

“Hoi, Ureee!”

Aku menoleh. 

Melihat ke orang yang lagi melambai-lambaikan tangan di kejauhan, teman baikku, si berisik, Maxwell. 

“Hoooi, Ureee ….”

Di belakang kudanya, mengekor barisan penunggang kuda membawa bendera bertuliskan Mantel Jerami. Membuatku salah kira hingga spontan mengentak kuda lalu memapak mereka ….

“Ha!” Menerjang dengan kekuatan penuh. Jduk! Menjatuhkan dua yang paling dekat dengan sahabatku, menendang kuda mereka, Duak! Lekas menyambar tombak hendak menghunjam keduanya sampai ….

Maxwell berteriak mencegahku. “Ure, jangaaan ….”

Tanggal 28 Bulan Tiga, sepuluh hari usai duel di perbatasan Distrik Timur dan daerah terlarang, Istana Bate Raku, selesai. Aku kini menjadi yoram tanpa batalion sungguhan.

Maksudku, siapa sangka setelah menumbangkan empat dari lima Tanasha sepuluh hari lalu Bura Mantel Jerami akan muncul untuk memimpin langsung sisa pasukannya serta membiarkanku mundur dari Raku.

Padahal momentum ketika aku mendeklarasikan diri sebagai dewa perang kemarin sangat pas. Cek!

“Jadi mereka pengawalmu?” tanyaku memastikan keterangan yang kuterima dari si berisik, “bukan musuh atau mata-mata buat mengawasi kita, ‘kan?”

“Ayolah ….” Ia menjuling lalu mendekatkan kuda kami. “Biar kata aku ini anggota Mantel Jerami, kujamin mereka bukan mata-mata Bura atau apa pun yang kau pikirkan, Ure.”

“Kenapa kau sangat yakin?” Kulipat tanganku, menolak buat langsung percaya omongan si berisik. “Malah, aku semakin curiga. Bisa saja mereka mengikutimu—atau bahkan kau sendiri, sebenarnya suruhan Bura buat mengawasiku dari dekat, ‘kan?”

Kuperhatikan wajah mereka sekilas.

“Kita sama-sama tahu sesetia apa orang-orang Mantel Jerami, mereka macam anjing yang takkan mengigit lengan tuannya.”

Maxwell garuk kepala menanggapiku.

Fakta bahwa dia menyusulku tepat setelah kejadian di Raku terasa agak amis, apalagi orang-orang yang sekarang ia bawa sama sekali berbeda dengan saat kami meninggalkan Platium.

“Sebaiknya kalian kembali, aku tidak ingin siapa pun yang punya hubungan dengan Mantel Jerami ada di dekatku—”

“Hoi-hoi-hoi!” Tentu, Maxwell bakal langsung protes.

Namun. “Kau tahu kenapa Lamda ….” Bukan diriku jika tidak bisa membuatnya menyerah ….

*** 

Tanggal 30 Bulan Tiga, Musim Semi 344 Mirandi. Tanpa si berisik sama pasukan baru yang katanya ia dapat sebagai hadiah promosi, aku akhirnya tiba di Zara.

Tempatku memulai langkah sebagai simpatisan Mantel Putih dengan dua karib yang kini terpaksa harus saling berseberangan ….

“Yo-yoram, Yoram Ure?”

Lihat selengkapnya