"Disini tempatnya, aktivitas pasukan Harasena sangat terasa disekitar sini," ucap Paul yang baru saja keluar dari dalam tanah.
Tak berapa lama kemudian empat kloningnya juga muncul dari dalam tanah dan mengeluarkan para Maharshi dari tubuh mereka.
"Shandilya mantra ini memang sangat multifungsi, tak kusangka menyatu dan memisahkan diri akan sangat berguna, apa ini juga alasanmu bisa hidup ribuan tahun Paul," tanya Yasha.
"Kurang lebih seperti itu, ada banyak cara meraih keabadian dan shandilya mantra hanya salah satunya," ucap Paul.
"Hmm kau kan hidup begitu lama, kenapa kau tidak mencoba menguasai Dunia saja, shandilya mantra akan sangat mengerikan jika kau pakai sebelum Dharmaraja bertakhta," ucap Zuhri.
"Lalu apa manfaatnya untukku, aku hanya mencoba mencari apa yang menjadi alasanku untuk bahagia," ucap Paul.
"Hhhh yang kau inginkan hanya menjajal gadis-gadis muda untuk memuaskan nafsumu sehingga kau tak sempat berlatih dan tidak jadi sekuat apa yang seharusnya, itulah juga alasanmu mau mengikuti perang ini kan, memburu Prajnaparamita," ucap Yasha.
"Kau benar, wanita yang satu itu sangat berbeda dari yang kulihat selama ini, dia mengagumkan, dia jauh lebih menarik daripada semua wanita yang pernah kulihat, sesekali aku ingin menyentuhnya, menjilati kakinya, mencium bibirnya, bercinta dengannya setiap waktu, dari bangun, sambil makan, saat sedang mandi, kapanpun, dimanapun...," ucap Paul yang mulai dimabuk halusinasi.
"Kurasa dialah yang paling aneh, bagaimana caranya membayangkan semua itu, hhh kalau saja aku hidup dari zamannya, tak ada seorangpun yang bisa melawanku, kenapa sebenarnya aku tinggal di zaman ini, masa dimana para monster itu lahir, sungguh manusia hina yang tak mengerti berkahnya, padahal dia bisa saja jadi raja yang abadi dan lihat saja, dia tak jadi apa-apa, beda dengan Bhairava, dia mendapatkan segalanya diusia muda seperti itu, kalau saja aku jadi dia aku akan lebih menikmati apa yang aku punya, " ucap Malvin saat menyaksikan Paul mulai dimabuk khayalan.
"Kau hanya iri pada siapapun yang lebih sukses darimu, itu karena mereka berusaha, hmm tapi enak juga ya kalau punya banyak uang, sekarang aku sudah punya tubuh asliku lagi, mungkin aku perlu mencoba banyak makanan, aku agak lapar," ucap Rizal.
"Makan aja terus Zal, kau pakai tubuh robot aja makan, rakus banget sih, kau pasti ingin mencoba makan oli kan saat jadi cyborg, hhh, lebih santai ajalah," ucap Yasha sembari bersantai diatas wahananya.
"Kau banyak tanya karena sifat pemalas itukan Yasha, padahal potensimu luar biasa lho, semua harta itu bisa kita kuasai jika kau mau bekerjasama denganku," ucap Zuhri.
"Dasar serakah kau, hmm kurasa perang ini membuat pikiran kalian agak aneh, aku ingin tidur," ucap Yasha sambil menguap.
"Hhh ya sudahlah ayo kita maju, kirimkan juga laporan tentang aktivitas orang-orang disini pada tuan Gifar," ucap Zuhri yang dengan cepat mulai bergerak maju diikuti keempat pria lainnya.
"Aman itu Zuhri, aku sudah mengaturnya," balas Paul.
"Bagus, kalau kita mengepung anak itu kita akan mudah mengeksekusinya dan kita akan kuasai semua hartanya itu," ucap Zuhri.
"Kita juga akan dapatkan istananya yang nyaman itu," sahut Yasha.
"Dan semua bagian dari dapur istananya," ucap Rizal.
"Mungkin kita juga akan tenar karena membunuhnya," gumam Malvin.