Nataraja

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #19

Pertiwi

Hari keenam pertempuran.

"Modifikasi tentara parashurama milikmu ini bagus juga, aku tidak mengerti tapi ide untuk mengembangkan kemampuan tentara parashurama untuk menggunakan persenjataan adalah ide yang sangat brilian," ucap Alim.

"Dengan ini kita punya dua tentara yang terspesialisasi untuk menyerang dari jarak jauh, unit ramavijaya yang akan memiliki akurasi tinggi dan unit parashurama yang akan membombardir musuh dengan berbagai macam senjata, hal ini akan ditambah dengan unit narasimha untuk unit jarak dekat, unit buddha yang akan memberikan tekanan dari jarak menengah lalu unit kresna dan kalki yang akan bisa kita gunakan secara fleksibel. Sekarang kita kekurangan unit jarak dekat, kupikir tentara varaha akan sempurna untuk posisi ini," ucap Yusuf.

"Apa yang akan kau lakukan dengan unit yang satu itu," tanya Alim.

"Oh Narayana, modifikasi yang simpel saja. Peningkatan ukuran dan kekuatan fisik varaha akan sesuai dengan jumlah gerakannya, karena itu akan aku tingkatkan kecepatannya, sekarang kita akan tetap memiliki unit gerak cepat bahkan setelah memodifikasi tentara parashurama untuk menjadi unit jarak jauh," ucap Yusuf.

"Bagaimana dengan peningkatan ukurannya oh Brahma," tanya Alim.

"Masih sesuai dengan levelnya, bayangan varaha akan mulai membawa kegelapan pada musuh kita," ucap Yusuf.

"Ini akan memberikan banyak masalah pada musuh dan sekaligus mempersiapkan tekanan untuk pertempuran akhir yang seimbang, terimakasih sudah mau memodifikasi tentara kita Yusuf," ucap Alim.

"Tak masalah, setelah semua unit keluar maka kita juga akan bergerak maju bukan," tanya Yusuf.

"Ya, kita akan menerjang pertempuran dan melawan adik kita yang nakal itu, semoga saja kita bisa mengalahkannya," ucap Alim sembari tersenyum tipis pada Yusuf.

Sementara itu di tenda yang lain.

"Ayah, ayo kita maju lebih jauh lagi, tentara parashurama sudah dilepas pagi ini, kali ini aku takkan meleset, aku akan menghabisi Prajnaparamita," ucap seorang gadis yang baru saja masuk dari lokasi pertempuran dengan tubuh masih berlumuran darah.

"Setidaknya bersihkan dulu tubuhmu itu Salsa, jangan membuat bagian dalam tenda juga jadi tak layak huni," ucap ayahnya sembari melemparkan tempias air untuk membersihkan putrinya dan bagian yang tercecer darah.

"Kurasa kau tak perlu sampai menyiramnya dengan air sebanyak itu tuan Adam, tenda kita jadi basah," ucap salah satu perwiranya disana.

"Tenang saja tuan Kevin, akurasi pengendalian energiku lumayan tinggi, bukankah kau melihat sendiri aku sudah bisa menggunakan elemen tingkat empat untuk saat ini, anak itu akan menjadi incaran kita semua sekarang dan aku akan memberikan laser kematianku padanya," ucap lelaki bernama Adam itu.

"Ayah, dia sudah berada di level yang berbeda darimu, lupakanlah saja mimpimu untuk memburu Pashupati itu, kau takkan bisa melakukannya," ucap gadis bernama Salsa itu.

Lihat selengkapnya