Hari kesepuluh pertempuran.
"Dengan ini semua tentara sudah selesai disusun, tentara vamana dengan tambahan peningkatan mantra astasiddhi, tentara kurma dengan peningkatan kekuatan fisik super dan tentara matsya dengan jumlah energi yang jauh lebih besar lagi. Mereka akan kita lepaskan bersamaan," ucap Yusuf saat tiga pasang tentara super buatannya bergerak keluar.
"Mereka nampaknya akan menjadi momok yang mengerikan bagi musuh mengingat ketiganya bisa mencapai ukuran yang luar biasa," gumam Gibran.
"Dengan mekanisme yang berbeda-beda, vamana akan menggunakan jurus untuk memperbesar dirinya dan menapakkan kakinya di bumi, langit dan kepala musuh, kurma akan membesar berdasarkan level pasukan saat mengalami promosi dan matsya akan membesar berdasarkan jumlah musuh yang dibunuh pasukan kita," ucap Yusuf.
"Dengan ini kita akan melepas bencana pada musuh dari ukuran saja akan sangat terlihat," ucap Gibran saat para tentara itu mulai berganda dan akhirnya maju.
"Lalu apakah kita akan maju setelah ini," tanya Sekar.
"Bersiaplah, kita akan maju sebentar lagi," balas Yusuf.
Sementara itu di medan tempur pasukan super yang dimodifikasi oleh Yusuf akhirnya memasuki medan tempur. Keadaan segera kacau balau begitu kaki tentara vamana menginjak medan tempur, mereka segera membesar dengan astasiddhi dan mulai menginjak-injak musuh sementara dari belakang barikade tentara kurma menerobos semua serangan dengan kulit baja dan fisik yang cukup kuat untuk melemparkan gunung-gunung, tak cukup sampai disitu, pasukan matsya akhirnya tiba dengan mata menyala bersama dengan gelombang air raksasa yang mereka kendalikan untuk menyapu pertempuran.
"Haha, ternyata ketiganya dilepaskan bersamaan, musuh akan kelimpungan kalau begini," gumam Damar di medan tempur.
"Perang ini sudah mencapai puncaknya, kita akan menyaksikan penghancuran total," ucap Arya saat menyaksikan bencana yang dilepas pasukan hasil modifikasi dari Yusuf.
Keadaan langsung menjadi semakin tidak imbang, pasukan Harisena yang sebelumnya sudah mendominasi jalannya pertempuran kini menjadi semakin ganas. Mereka merangsek jauh lebih cepat kedepan bersama dengan langkah kaki vamana yang meluluhlantakkan pasukan musuh.
Saat itu di laboratorium pertempuran.