Nataraja

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #26

Sergapan

Booom

Sebuah ledakan mengawali pertempuran di pagi hari di Ananta Sunyata. Ledakan itu berasal dari Ihsan yang mengawali pertempuran pagi itu dengan pashupatastra yang memusnahkan salah satu armada tempur Harisena dalam sekali tembak. Sementara itu disisi lain Alim menembakkan narayanastra yang meluluhlantakkan pasukan Harasena yang tak beruntung harus menghadapinya. Hal ini juga bersamaan dengan munculnya tentara tat purusha yang mulai menyerang Harisena dengan kedua pedangnya, beberapa wilayah bahkan sudah menunjukkan perbedaan nyata dari kedatangan pasukan berani mati itu. Kemah-kemah pasukan terus dibangun dari kedua belah pihak, membuat pertempuran yang awalnya hanya beradu senjata menjadi sebuah konflik dengan skala kehancuran yang semakin hari semakin meningkat dengan tak terkendali. Siklus penciptaan, pemeliharaan dan penghancuran terlihat sangat jelas dari berbagai sisi medan tempur yang membuat semua orang mulai dibutakan dengan ganasnya peperangan dan hanya fokus untuk melawan.

"Anak itu sudah keluar rupanya, Bhairava," ucap Gifar yang mengamati kacaunya pertempuran dari sebuah planet kosong yang baru saja dia taklukkan.

"Kau benar, hanya anak itu yang bisa meluncurkan anak panah sejauh itu," balas Yudi.

"Kau bilang kita akan memburunya bukan Prajapati," tanya Jack.

"Aku akan mengabari yang lain," ucap Feni.

"Ya, dan dia keluar sendiri kehadapan kita, ayo kita manfaatkan kesempatan ini," ucap Gifar sembari memasang persenjataannya dan maju dengan kecepatan penuh dengan kereta kencananya.

Menyaksikan hal itu Yudi, Jack dan Feni yang saat itu ada didekatnya segera mengikutinya. Para anggota yang lain juga segera mendapatkan kabar dari Feni.

Beberapa saat kemudian disisi lain pertempuran.

"Apa!?, bagaimana caranya dia langsung melepaskan pashupatastra begitu bergerak, dasar anak gila," ucap Zuhri.

"Aku sudah tak heran, anak yang satu ini memang agak sedikit berbeda, yang penting sekarang Mahadewi sudah muncul," ucap Paul sembari mempersiapkan kereta perang miliknya dan yang lain.

"Dia masih anak kecil Paul, jangan aneh-aneh," ucap Rizal.

"Tetap saja, keindahannya memang luar biasa," ucap Malvin sembari menyalakan api untuk dia tembakkan.

"Vishwamitra mantramu sudah sempurna rupanya, agneyastra tanpa inkantasi ya," ucap Yasha.

Lihat selengkapnya