"Formasi ini sangat aneh, jebakan absolut yang tak bisa dirusak dari dalam maupun dari luar. Satu-satunya kesempatanku untuk membongkar formasi ini hanya dengan membuatnya kolaps seiring meningkatnya jumlah pasukanku, biasanya untuk menjebol chakravyuha aku akan pakai trisulavyuha tapi bagian gerigi luar dari variasi suryachakra ini agaknya terlalu berbahaya untuk ditembus dengan formasi seperti itu, kurasa perlu opsi formasi yang lebih fleksibel, mungkin oormivyuha dengan sedikit variasi kejutan dari makaravyuha yang dibentuk didalamnya akan cocok," pikir Ihsan sembari mengotak-atik pasukannya yang berada diluar untuk membentuk oormivyuha dan tambahan variasinya.
"Heh oormivyuha dan variasi apa ini, aneh sekali pola pikirnya, bagaimana dia bisa menembus formasi pertahanan sekuat suryachakra tanpa menggunakan formasi ofensif total dan malah menggunakan basis formasi defensif fleksibel dengan tambahan kejutan serangan rekursif, bagaimana caranya formasi ini akan hancur kalau begitu," gumam Gifar yang kebingungan dengan pola pikir Ihsan yang dia baca menggunakan samsaranetra miliknya.
"Kurasa dia hanya mencoba-coba saja Prajapati atau mungkin dia ingin mengurangi jumlah korban jiwa untuk memberikan tekanan progresif," ucap Yudi.
"Itu masuk akal juga, pertumbuhan jumlah pasukannya akan menyusahkan, mungkin memang itu tujuannya, kalau begitu kita bisa meningkatkan potensi ofensif kita," ucap Gifar.
"Apa kau ingin menggunakan mode supernova tuan Prajapati," tanya Jack.
"Jangan dulu, kita perlu memastikan bahwa pasukan musuh menjauh dengan cepat, kita perlu mendorongnya, kita harus mengembangkan mantel suryachakra," ucap Gifar sembari mendorong pasukannya agar membentuk lebih banyak cincin chakravyuha.
Begitu komando dari Gifar terdengar, suryachakra segera mengembang dengan sangat cepat dan mendorong pasukan Harasena menjauh dari Ihsan yang masih terperangkap di inti suryachakra. Saat itu juga pasukan Harisena mulai mengumandangkan shanka mereka dan mulai menembakkan berbagai macam proyektil yang mereka punya kearah Ihsan, berbagai macam panah, pisau lempar, tombak, peluru, meriam, laser, astra serta berbagai macam senjata lainnya terlempar dengan cepat kearah sang Mahadewa yang saat itu dengan cepat menembakkan misil narayanastra miliknya untuk menghancurkan semua proyektil mengerikan yang mengarah padanya itu. Seketika itu juga narayanastra berdesing keras di angkasa dan mulai menembakkan ratusan misil yang mengejar proyektil yang ditembakkan pada Ihsan satu persatu sehingga tak ada satupun senjata tadi yang menyentuh Mahadewa kecuali dalam keadaan terkoyak dan hancur meskipun Ihsan masih harus menanggung dampak dari panas dan tumbukan yang dihasilkan benturan demi benturan kontinu disekitarnya. Menyaksikan hal itu Gifar segera melemparkan tongkat brahmadanda miliknya untuk menetralisir efek narayanastra agar serangan balik itu berakhir.
"Sialan!, itu brahmadanda!!!, bagaimana ini, tanpa narayanastra maka semua proyektil itu akan mengarah pada kita tuan Ihsan, bagaimana ini, apa yang harus kulakukan," tanya Uki.
"Tenanglah pak Uki, menangkal serangan astra tidaklah hanya bisa dilakukan dengan satu cara," ucap Ihsan sembari memanggil trisula miliknya dan segera menimbulkan hempasan energi yang sangat kencang begitu dia mengalirinya dengan energi.