Hari ketiga belas pertempuran telah dimulai begitu Ihsan memberikan energi tantra miliknya pada Shafa saat keduanya bergandengan tangan saat mereka harus dihadapkan dengan kesembilan wadah navagraha mengamuk dengan kekuatan besar mereka. Tak berapa lama kemudian udara di sekitar tubuh Paul mulai membeku sementara tubuhnya menguat, energi dari Feni juga berubah menjadi sangat panas dan mengeluarkan beberapa bola magma yang begitu panas disekitar tubuhnya, mata dari Malvin mulai menyala sementara tubuhnya menghitam, tubuh Rizal mulai berubah menjadi lebih atletis dengan rambut yang mulai memanjang, energi dari Yasha mulai menjadi ganas dan menyelimuti tubuhnya dengan badai, Zuhri mulai menyatu dengan pasukan buatannya, Jack mulai mengeluarkan berbagai senjata astral dari tubuhnya, tubuh Yudi mulai memutih serta badan Gifar mulai menjadi jauh lebih kekar dan bahkan membesar.
"Heh!?, kekuatan macam apa ini, kurasa dulu para wadah navagraha tidaklah sekuat ini," ucap Shafa.
"Para navagraha itu bagaikan bahan bakar dan orang yang menggunakannya adalah mesinnya, semakin bagus mesinnya akan semakin efektif penggunaan bahan bakarnya," ucap Ihsan seraya membuat energi menyelimuti tubuhnya seperti jubah.
Seketika itu juga kedua belah pihak mulai kembali saling serang. Kusir-kusir kereta kencana mereka memacu tunggangan mereka sekuat tenaga sementara para pejuang saling menembakkan serangan dari atas kencana mereka. Roda kencana berderu dengan sangat kencang selama berada di medan tempur, saling bergesek dan saling mendorong, mencoba agar lawan tempur mereka terjungkal. Hal ini bukanlah masalah bagi kereta kencana Ihsan karena sang kusir sangat lihai mengendalikannya namun kereta kencana Shafa hampir terguling, Paul berhasil merangsek ke dalam kereta kencana Shafa dan berusaha menjamahnya, melihat hal itu Shafa menembakkan beberapa bola api dengan pistol ganda miliknya meski Paul dengan mudah membekukan serangan mematikan Shafa.
"Mau kemana kau cantik," tanya Paul yang masuk membawa kedua miliknya yang mulai membeku karena teraliri energi ketu miliknya.
Shafa yang tercengang mencoba mengaktivasi avatarnya dan bahkan melapisinya dengan api hitam untuk melelehkan es milik Paul sehingga terpental menjauh, sayangnya itu membuat kencana Shafa semakin hancur. Saat itu juga Susi segera mencoba memperbaiki kereta kencana yang dikemudikannya itu namun Paul tidak menyerah dan kembali bangkit untuk menyerang sang Mahadewi. Ihsan yang geram melihatnya pun menembakkan sebuah bholenath kearah Paul yang hanya bisa sedikit menghindar namun masih harus kehilangan sebagian besar tubuhnya namun Paul masih belum mati, dia berusaha menggabungkan dirinya dengan angkasa itu sendiri dan mulai membekukannya dengan sangat cepat. Merespon hal itu Ihsan segera merapalkan mantra sabdavedastra yang mengisi busurnya dan ketika ditembakkan langsung menonaktifkan trik dari Paul dan membuatnya memadat lagi.
"Grrrh dasar kau Bhairava, sangat mengganggu," gumam Paul yang mulai menggabungkan dirinya dengan batuan di sekitar tubuhnya dan membuat sebuah planet dengan mengisikan energinya.