Hari keempat belas pertempuran. Kondisi Paul sudah tersegel sepenuhnya dan energinya diserap perlahan oleh sang Mahadewa.
"Kau memang kejam Bhairava, kenapa tidak kau bunuh saja dia hah!?," teriak Feni.
"Aku tak perlu menjelaskannya lagi padamu ibu ratu, aku musuhmu saat ini, menjelaskannya padamu akan percuma, sekarang aku ingin mencoba beberapa hal baru mumpung kualitas energiku terus naik," ucap Ihsan sembari membuat beberapa mudra.
Tak berapa lama kemudian mata Ihsan menyala dan energinya mulai menyebar dengan cepat diluar tubuhnya yang perlahan dia padatkan membentuk sebuah tangan berukuran besar dari energi murni.
"Hahaha berhasil, sudah kuduga kalau kualitas energi akan berpengaruh dalam pemadatannya," seru Ihsan sembari menepukkan kedua tangannya dan memanifestasikan wujud kolosal dirinya yang tersusun sepenuhnya dari energi miliknya.
"Avatar?, bagaimana dia bisa punya menyusunnya lagi, bukannya avataram miliknya yang tersusun dari sel tubuh itu, kenapa tiba-tiba dari energi, lagipula kan dia tidak mengaktivasi manunetra miliknya lagi, kenapa ini," gumam Yudi saat menyaksikan wujud energi kolosal Ihsan yang baru itu.
"Kurasa dia hanya sedang membuat versi praktis dari avatarnya aslinya, tapi wujudnya agak berbeda," ucap Gifar saat menyaksikan Ihsan perlahan berjalan kearahnya.