Hari kelimabelas pertempuran. Feni baru saja dibungkam dan transformasi mengerikan Shafa baru saja selesai. Saat itu Ihsan berdiri di hadapan ketujuh musuhnya dibantu oleh Shafa yang sedang memulihkan dirinya karena transformasi menjadi mahakali yang membuat kontrol energinya agak kacau. Sepasang pejuang itu harus menghadapi tujuh pejuang tingkat tinggi yang waktu itu juga merupakan wadah dari energi tantra yang sangat masif yaitu para navagraha, dua sudah tersegel dan tujuh masih berada di hadapan mereka.
"Beraninya kau menyegel ratuku Bhairava!!!," teriak Gifar sembari menembakkan batangan hitam dari tangannya kearah Ihsan yang menahannya menggunakan avatarnya.
Saat itu mulut Ihsan terdiam sembari mencoba menjaga Shafa, hal itu segera diikuti dengan Ihsan membuka matanya lebar-lebar dan mengeluarkan beberapa atmasena sementara dirinya sendiri memindahkan Shafa menuju kencana miliknya. Saat itu juga Susi segera memacu kereta perang Shafa itu menjauh dari para Maharsi yang mengamuk, sayangnya formasi suryachakra kembali menutup dan tak menyisakan jalan keluar bagi sang ratu. Dalam keadaan terjebak itulah sepasang tembakan laser energi merambah angkasa menuju kereta perang Shafa, untungnya Ihsan tepat waktu membelokkan arah laser itu dengan air yang menyelamatkan nyawa Shafa namun masih menghancurkan atap kereta perangnya.
"Hmm meleset, aku harus lebih terbiasa menggunakan kemampuan ini," gumam Malvin.
"Kurasa itu karena Mahadewa membelokkan arah seranganmu," ucap Zuhri.
"Aku sudah menghitung itu," balas Malvin saat tiba-tiba sebuah laser air menghancurkan kepalanya.
"Arrghhh kau memang mengganggu Mahadewa," teriak Malvin yang langsung bisa beregenerasi.