Nataraja

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #34

Tangan Kosmik

"Ini sudah hari keenambelas pertempuran ya, bagaimana caranya anak ini masih bertahan dan bukan hanya itu, kekuatan tempur anak ini tumbuh jauh lebih mengerikan daripada kami bertujuh," pikir Rizal sembari melihat jam di kencananya.

Saat itu mata Ihsan sedang berdarah-darah, tubuhnya juga penuh dengan luka dan baru beregenerasi namun dia berdiri dengan tegak di hadapan ketujuh Maharsi yang sudah menyerap kekuatan para graha dan melatihnya. Saat itu Gifar dibuatnya terluka, Yudi juga harus menerima banyak serangan, Jack sudah mulai kebingungan dengan apa yang harus dia lakukan, Zuhri harus berkali-kali terkena serangan fatal, Yasha harus beberapa kali kehilangan lengannya, Rizal juga harus menderita banyak luka, Malvin sekarat serta ada juga Feni dan Paul yang sudah tersegel meskipun Ihsan juga saat itu harus melindungi Shafa yang sekarat karena menggunakan jurus yang mengerikan.

Beberapa saat kemudian serangan kembali diluncurkan, kali ini Rizal membuka serangan dengan membuat tangannya memanjang dan melapisinya dengan zirah mekanik miliknya. Hal ini segera bisa dengan mudah dihalau oleh Ihsan menggunakan avatarnya dan kemudian Ihsan melanjutkannya dengan sebuah tusukan trisula yang begitu kuat kearah musuh-musuhnya. Melihat hal ini Gifar segera mengambil tempat dan menangkis serangan Ihsan menggunakan avatarnya sendiri yang waktu itu menggunakan brahmadanda untuk menetralisir efek destruktif dari trisula tetapi Ihsan tidak berhenti sampai disitu, dari dalam avatarnya dia sudah menyiapkan maheshvarastra di busurnya dan mengarahkannya tepat ke muka Gifar. Begitu astra itu terlepas sebuah tembakan energi yang begitu kuat mengenai avatar dari Gifar dan meretakkan sekaligus menghempaskannya cukup jauh.

"Seri Shiva astra ya, seri astra yang mengandalkan kecepatan aktivasi dan daya rusak instan yang menakjubkan, sangat cocok untuk petarung spontan sepertinya, tunggu dulu, apa itu alasan dia menggabungkan kekuatan rsinetra pada naranetranya, dia ingin kualitas energi yang lebih tinggi untuk membombardir musuh dengan astra yang akan lebih cepat diproduksi dengan kualitas energi sebaik itu, ini gawat, kalau dia sampai bisa menyusun inkantasi pashupatastra, narayanastra atau bahkan mungkin brahmandastra, dia akan jadi jauh lebih merepotkan lagi," pikir Gifar saat kemudian menyaksikan Ihsan mulai memainkan genderang perangnya sekali lagi.

Lihat selengkapnya