Pertempuran telah memasuki hari ketujuhbelas dan Ihsan saat itu sedang memulihkan dirinya saat Gifar menembakkan beberapa batangan hitam kearah Ihsan yang saat itu menahannya dengan mengaktivasi avatarnya sejenak sebelum akhirnya membuka matanya dan mulai menembakkan serangan bola api yang sangat ganas dan Gifar dengan sigap meresponnya dengan membuat tembok air.
"Nampaknya mereka takkan mengizinkanku untuk menggunakan versi yang lebih tinggi dari mataku sekarang, masuk akal sih," pikir Ihsan sembari membuat brahmastra dengan tangannya.
Namun tepat sebelum brahmastra miliknya dilepaskan, beberapa batang tanaman rambat mulai tumbuh dengan liar dan begitu cepat di angkasa sehingga Ihsan kembali kehilangan konsentrasinya. Hal itu dilanjutkan Zuhri dengan membentuk serdadu golem dari batuan dan tanah yang menjulang tinggi dihadapannya.
"Apa itu!?, dimana Prabhu," pikir Uki yang mulai ketakutan karena tak adanya Ihsan.
Untungnya tak lama kemudian Ihsan tiba diatas kereta kencana dan mulai membuat barir energi disekitarnya tepat saat salah satu golem buatan Zuhri menyerang kereta kencana Ihsan namun hal itu diikuti dengan puluhan tusukan akar pohon yang meremas barir kencana Ihsan lebih kencang lagi. Untuk merespon itu Ihsan segera menembakkan maheshvarastra yang segera meremukkan akar-akar pohon dan golem buatan Zuhri hanya untuk menyadari bahwa dibelakangnya sudah ada pasukan golem yang menunggu untuk menyerang.