Nataraja

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #41

Dominasi

Hari keduapuluhdua dimulai. Ihsan meluncur kearah para Maharsi dengan avatarnya. Melihat hal itu Gifar juga meluncur kearah Ihsan sambil mengaktivasi avatarnya mencoba untuk menyerang Ihsan namun begitu avatarnya mereka beradu tinju, Ihsan segera melesat keluar sambil menyerap kembali energi avatarnya ke tangannya untuk membentuk tinju bholenath yang dia gunakan untuk memberikan tinju yang menghancurkan avatar Gifar.

"Jadi begitu caranya menyerangku waktu itu, pantas saja rasanya seperti organ dalamku diledakkan olehnya," pikir Gifar.

Saat Gifar sedang kebingungan itulah Ihsan mencengkram muka sang Prajapati dan melemparkannya kearah para Maharsi. Tak berhenti sampai disitu, Ihsan juga menembakkan beberapa tornado kearah musuhnya sehingga membuat mereka melayang tinggi ke angkasa, terombang-ambing didalam tornado yang begitu ganas. Saat itulah Ihsan bergegas memantik tornado itu dengan api sehingga mengubahnya menjadi pusaran api yang begitu ganas, sayangnya saat itu Gifar dan Jack bekerjasama untuk membentuk bola air untuk menyelamatkan nyawa mereka. Menyaksikan hal itu Ihsan memanggil bajra miliknya dan segera mengisi daya listriknya lalu menggunakannya untuk menyetrum para Maharsi lalu melompat keatas dan melemparkan puluhan anjing kearah mereka menggunakan bhutaraj untuk menggigit mereka sebelum akhirnya mengaktivasi bom bhutaraj dengan meledakkan anjing-anjing buatannya itu.

"Nampaknya aku perlu mengatasi yang itu dulu, dia tak terlihat sekuat yang lain," pikir Ihsan sembari memfokuskan penglihatannya pada Malvin.

Menyaksikan pola makan energi Malvin yang lebih lemah daripada Maharsi lainnya, Ihsan segera mengaktivasi prakamya miliknya untuk bergerak dalam sekejap mata kearah Malvin dan meninjunya tepat diperutnya kemudian membuat beberapa pisau untuk menikam Malvin lalu mengubah pisau itu menjadi rantai untuk menangkap sang Maharsi. Setelah selesai dengan Malvin, Ihsan langsung kembali mencari buruan selanjutnya sembari menyegel Malvin sepenuhnya menggunakan naga kayu miliknya agar dia bisa menyerap energi Malvin. Tak berapa lama kemudian Ihsan diserang oleh Rizal yang melakukan beberapa transformasi tubuh untuk mengimbangi serangan Ihsan namun bagi Ihsan inilah kesempatannya.

"Kau datang sendiri kemari rupanya, meringkusmu duluan kurasa memang opsi yang bagus, kemampuanmu memang merepotkan," ucap Ihsan sembari menahan serangan Rizal dengan aura dari avatarnya.

Ihsan melanjutkan pertempuran dengan mulai menggerakkan tangannya seperti sedang menari dan juga memantik api yang semakin panas disana hingga membuat sebuah pita api terkonsentrasi yang sangat panas dan kemudian dia gunakan selayaknya cambuk namun Ihsan tidak berhenti sampai disitu, dia terus memfokuskan energinya untuk memanaskan api itu hingga berubah biru lalu dipanaskan lagi hingga memutih dan terus dipanaskan oleh Ihsan sampai tak ada cahaya yang tersisa, mengkonversi sepenuhnya energinya menjadi panas yang membuat apinya membara hitam.

"Hah!?, kau bisa menggunakan api hitam juga, kapan kau mempelajarinya," tanya Rizal yang menyaksikan sendiri pembuatan api hitam Ihsan dari jarak dekat.

"Aku baru saja bisa menggunakannya, seperti yang kulihat selama ini dari Shafa, dia memaksimalkan perubahan elemen api hanya pada panas dan rekonstruksi bahan bakar yang membuatnya sangat gelap dan sangat panas," ucap Ihsan.

Saat itu juga Ihsan segera membentuk ulang api hitamnya menjadi sebuah panah dengan kedua tangannya dan membidikkannya kearah Rizal. Panas yang begitu mengerikan dari api hitam itu membuat tanah meleleh dan udara mulai mendesis dengan sangat keras. Panah Ihsan mulai berkobar-kobar dangan sangat ganas karena membakar udara itu sendiri sehingga menciptakan lautan api dimana tepat ditengahnya ada anak panah dari api hitam yang begitu panas.

Lihat selengkapnya