Bentrokan kembali terjadi. Lintang menyerang dengan velnya dan disambut oleh Faisal dengan gadanya, kedua senjata itu berbenturan di angkasa dengan sangat keras namun Faisal memfokuskan dirinya dan segera bermanuver kebelakang sembari memberikan isyarat tangan untuk membuka tembakan pada pasukannya. Saat itu juga jutaan astra mengarah pada Lintang dengan kecepatan yang sangat luar biasa dan memaksa Lintang untuk membuat tembok dari besi untuk melindungi dirinya sembari mundur menghindari serangan namun Faisal ternyata sudah merencanakan hal itu, dia bergerak sangat cepat dan menghantam Lintang dari samping menggunakan gadanya hal ini segera dilanjutkannya dengan memanggil selendang miliknya yang sagera memanjang saat dia aliri energi dan dia ayunkan sebagai cambuk untuk menyerang Lintang yang saat itu terombang-ambing di angkasa, hal ini segera dilanjutkan Faisal dengan membuat beberapa batuan untuknya dan para Ishvara lain berpijak dan kemudian mulai kembali menyerang Lintang. Hal ini dia lakukan bersamaan dengan memanggil seekor naga vasuki ke medan tempur yang direspon Lintang dengan membuat naga kayu akan tetapi itulah yang diinginkan oleh Faisal yang kembali menggunakan sepi angin untuk berpindah tepat kedepan Lintang dengan vinayaka menyala ditangannya dan segera dihantamkannya pada Lintang yang tak sempat menghindar dan harus menerima serangan itu tepat di ulu hatinya sehingga harus membuatnya terluka cukup parah dan terhempas cukup jauh dengan darahnya yang memercik kemana-mana, melihat hal itu meraknya langsung terbang menuju Lintang untuk menyelamatkannya. Lintang yang melihat meraknya mendekat segera berpegangan pada kaki meraknya itu yang langsung terbang membawa Lintang ke bebatuan yang ada di atasnya namun Faisal segera muncul diatas batuan besar dan menoleh kebawah untuk melihat Lintang yang mendongakkan pandangannya padanya. Menyaksikan Lintang yang baik-baik saja dan pulih dengan sangat cepat Faisal langsung menyatukan kedua tangannya dan mengaktivasi zirahnya lalu dari dalam kedua tangannya keluarlah beberapa logam yang mulai mengeras membentuk bajra.
"Itu dia zirah sahasrakavacha milik Mahabali yang legendaris, zirah yang mengerikan," pikir Lintang sembari mengaktivasi rudra kavacha miliknya.
Bentrokan kembali terjadi, kedua pejuang itu menerjang dengan kekuatan mereka yang mengerikan. Vel Lintang kembali bertemu gada Faisal namun kali ini Faisal punya bajra di tangannya yang lain dan segera menembakkan petir untuk mendorong Lintang menjauh, tak cukup sampai disitu, Faisal juga mengaktivasi prakamya miliknya dan mulai bergerak menyambar Lintang untuk memberikan tendangan keras padanya lalu mengaktivasi sepi angin untuk berpindah tepat kehadapan Lintang dan menghantam Lintang dengan gada miliknya. Lintang tak tinggal diam, dia juga memanggil bajranya sendiri dan menembakkan halilintar yang cukup untuk menghancurkan medan tempur akan tetapi Faisal mengakali serangannya dengan melemparkan gadanya yang langsung saja menghantam Lintang menjauh dan setelah itu Faisal segera memanggil tongkatnya dan berjalan menuju Lintang sambil perlahan mengumpulkan momentum untuk kembali berpindah kedepan Lintang dan memanjangkan tongkatnya untuk mendorong Lintang menjauh. Lintang terlempar cukup jauh dan menghantam beberapa batuan. Lintang berusaha bangkit memanfaatkan peningkatan pemulihan jeevanetra miliknya.
"Peningkatan persentase pemulihan energi setiap kali menerima dampak serangan dalam jumlah tertentu, mata yang merepotkan tapi selagi kau belum bisa menangkapku maka sekuat apapun dirimu takkan ada gunanya," ucap Faisal sembari mengeluarkan sepasang pedangnya.
Faisal dengan cepat mengaktivasi sepi angin dan berpindah kehadapan Lintang untuk menebasnya akan tetapi Lintang sudah bersiap dengan meloncat keatas menghindari serangan Faisal.