Dharmayudha hari ke-41. Perang berkecamuk semakin ganas, korban jiwa dan kerusakan semakin tak terkendali, berbagai macam tembakan senjata melayang dari kedua belah pihak yang memanaskan medan tempur dimana ditengah-tengah mereka ada para perwira terkuat yang saling baku hantam mengeluarkan semua kemampuan mereka.
"Aku harus lebih serius lagi menghadapinya, pertumbuhan kekuatannya lebih cepat dariku tapi untuk saat ini transformasinya belum seefektif diriku, aku perlu mengakhiri pertempuran ini secepatnya," pikir Faisal sembari membentuk mudra.
Tak lama kemudian ratusan struktur yang dibuat murni dari cahaya yang dipadatkan olehnya. Hal ini kemudian segera digunakan Faisal untuk membuat banyak meriam cahaya yang segera membombardir Lintang yang saat itu dengan susah payah menahan serangan tadi menggunakan naga kayu miliknya sebelum akhirnya menggunakan arca kayu untuk menyerang balik Faisal yang bukannya mundur justru berbalik menyerang Lintang menggunakan beberapa bola api sembari melemparkan belatinya kearah Lintang sebelum akhirnya berpindah kearah belati itu untuk menghantam kepala Lintang dengan gadanya akan tetapi Lintang menggunakan chakra miliknya untuk menyerang kepala Faisal dan memaksa Faisal dan serangannya untuk menembus tubuh Lintang demi menghindari dampak serangan chakra Lintang yang bisa memotong kepalanya.
Sementara itu dari sisi lain medan tempur ada Salsa yang mulai memfokuskan kendalinya untuk membentuk padatan timah yang dia olah sedemikian rupa agar bisa beresonansi dengan panas.
"Logam itu, agnitaka kah?," tanya Rasha.
"Bisa dikatakan begitu, tapi ini hanya versi temporal yang akan hilang sifatnya setelah beberapa saat tanpa aliran energi konstan dariku, ikuti pola serangannya," ucap Salsa.
Tepat setelah itu timah-timah itu ditembakkan oleh Salsa dan segera memanas karena beresonansi dengan panas di medan tempur, setelah itu Rasha segera membuat tornado untuk semakin memanaskan zona inti pertempuran. Bersama dengan itu Rasha membuat pijakan dengan udara untuk melesat keatas bersama Salsa untuk menuju Lintang. Tak berapa lama kemudian kedua pejuang itu memasuki zona inti dimana Lintang sedang bertarung habis-habisan dengan Faisal. Saat itu Salsa memasuki medan tempur sembari menggandakan jumlah agnitaka temporal miliknya sebelum menggunakan timah-timah itu kearah musuh untuk membentuk meteor yang sangat panas dimana Candro kembali datang untuk membekukan salah satu meteor timah itu sementara Endra menghancurkan beberapa lainnya namun banyak yang masih ada disana dan membesar dengan cepat untuk menyerang Faisal, salah satu diantaranya dinaiki oleh Rasha yang bersiap dengan membuat dua pisau angin ditangannya untuk membelah Faisal meskipun saat itu Faisal dengan mudah menghindari setiap serangannya sembari memanggil Sukma untuk menghalau Rasha namun saat Lintang kembali memasuki pertempuran dengannya, Faisal dapat kembali menggunakan kemampuannya untuk menembus serangan tanpa harus menyia-nyiakan energinya. Tanpa sepatah katapun Faisal kembali melayangkan beberapa pukulan kearah punggung Lintang dengan memanfaatkan kemampuan penembus serangannya untuk terus membuat celah dari gerakan Lintang. Sementara itu Lintang berdarah-darah menerima pukulan demi pukulan sembari mencoba membalas tapi Faisal terus bisa menghindari atau menembus serangannya sembari mencari celah untuk memberikan pukulan demi pukulan telak yang sukses membuat Lintang kewalahan.
"Kemampuan bertarung anak ini sangat luar biasa, kalau aku tak bisa menembus serangannya mungkin saja aku sudah dihajar olehnya," pikir Faisal.
Saat itu Faisal kembali berpindah ke belakang hanya untuk menyadari kecepatan pemulihan Lintang yang semakin cepat. Faisal yang merasa bahwa ancaman dari Lintang semakin nyata segera memasuki dimensi sepi angin miliknya, membuat medan tempur terasa sunyi.
"Dia menghilang lagi, aku harus mengantisipasi kedatangannya lagi, aku perlu menggunakannya, mode yogi," pikir Lintang sembari mulai mengatur pernapasannya.
Tak lama kemudian dibelakang Lintang terbukalah sebuah portal dimana Faisal muncul dari dalamnya dengan wujud yang sedikit berbeda tepat saat napas Lintang mendesis untuk menyerang Faisal, akan tetapi Faisal menghindari serangan Lintang dengan mudah sembari melayangkan tendangan keras ke perut Lintang dan membuat Lintang terpental menjauh menghantam puing-puing pertempuran. Tak lama kemudian dari dalam debu sepasang mata berwarna ungu menatap tepat ke mata Faisal saat kemudian Lintang keluar memperlihatkan sebuah ikat kepala emas yang tersusun sepenuhnya dari tenaga yogi dan berjalan menuju Faisal yang saat itu tubuhnya mengeluarkan energi kuning yang mengalir keluar dari tubuhnya yang perlahan merembes keluar membanjiri medan tempur dan membuat banyak tentara yang terkena energinya mati seketika dan berubah menjadi energi yogi yang diserapnya.