"Alur pertempuran belum bisa kukuasai sepenuhnya, Devasenapati masih sedikit mengambil peran disini, aku harus lebih mandiri, pertempurannya sudah semakin memanas, kini mereka juga sudah memakai tenaga yogi, kekuatan Mahabali juga jauh diluar jangkauan kekuatanku, kurasa pertarungan ini akan memasuki level kosmik yang lebih berbahaya lagi, aku harus bisa lebih profesional dalam mengambil alih jalannya komando," pikir Adam.
BOOOM.
Sebuah dentuman terdengar mengawali hari ke-42 dharmayudha keempat. Lintang dan Faisal kembali adu serangan dari jarak jauh, hal ini segera dilanjutkan oleh keduanya yang bergerak secepat mungkin kearah satu sama lain untuk membenturkan senjata mereka lalu dengan cepat keduanya membuat atmasena untuk menambah variasi serangan mereka. Faisal menggunakan atmasenanya untuk membuka beberapa portal yang dia gunakan untuk memberikan lemparan belati dari arah yang tak bisa diprediksi oleh Lintang. Sementara itu Lintang menggunakan atmasenanya untuk membuat beberapa naga kayu yang dia pakai untuk menetralisir berkas energi yang tersisa di belati Faisal. Sementara itu tubuh asli Lintang yang berdarah-darah memanggil sebuah perisai dan velnya untuk mulai menyerang Faisal dengan memberikan hujan tusukan padanya yang semuanya berhasil ditembus oleh Faisal yang juga menggunakan momentum itu untuk menendang muka Lintang dan mendorongnya menjauh meski dia sendiri juga harus beberapa kali tergores vel Lintang di lengan dan kakinya.
"Aku tak bisa terus begini, harus ada cara untuk menangkapnya, hmm kalau aku mengalirkan energiku ke bayanganku dan bayangannya akan menyatu, hmm itu susah sih dia punya kendali atas cahaya, tak akan ada banyak bayangan tapi tetap saja, mungkin itu bisa dipakai, mungkin aku bisa sedikit menggunakan ilusi juga meski mungkin akan sebentar karena dia bisa menetralisir segala macam maya dengan kendalinya atas cahaya, apalagi dia bisa mematerialisasi cahaya dengan jagatnetra meski begitu kesempatan yang tipis itu harus tetap kucoba," pikir Lintang.
Tak lama kemudian Lintang segera membuat mudra untuk menggunakan beberapa atmasena yang dia pakai untuk mengecoh Faisal meski reaksi Faisal tak seperti yang diharapkan Lintang, Faisal melakukan gerakan yang sama untuk mengimbangi jumlah atmasena Lintang sementara dirinya sendiri membuat beberapa serangan dari cahaya untuk menyudutkan Lintang.
"Anak ini memanfaatkan karmanetra dengan sangat baik, peningkatan kekuatan fisik per jarak pergerakan, selain itu dia juga memanfaatkan level pertumbuhan energinya yang akan terus meningkat setiap kali dia memakai energinya, peningkatan kecepatan berpikir seharusnya juga akan segera dia manfaatkan, jurus yang dipakainya sekarang jauh lebih banyak dan lebih simpel, apalagi dengan faktor peningkatan pemulihan energinya yang juga sudah ditingkatkan dari jeevanetra sebelumnya, dia anak yang berbahaya," pikir Faisal.