Nataraja

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #62

Lintang

"Ahhh aku terlalu nekat lagi, kalau kondisi aliran energiku serusak sekarang maka jeevanetraku juga takkan aktif," pikir Lintang yang saat itu mencoba bertahan dari ledakan.

Hari ke-47 dharmayudha keempat diawali dengan dentuman keras yang menghiasi garis depan dan membuat angkasa kolaps. Fraktal dimensi penyusun alam semesta mulai terlihat saat ruang dan waktu runtuh bersama dengan ledakan maha dahsyat yang barusan terjadi. Pasukan dari kedua belah pihak terdiam sebentar berhenti berperang saat beberapa dari mereka perlahan hancur karena berada di tempat yang dipenuhi radiasi itu.

"Kenapa senyap begini. Lintang dimana kau, kembalilah kesini sayang," gumam Rasha yang mulai tertunduk lemas.

"Ada batas untuk adaptasi karmanetra sekalipun, pertempuran ini mungkin sudah berakhir. Kurasa memang beginilah perang, tak ada satupun yang menang, ini hanya tentang siapa yang lebih menderita, apa yang dirasakan Rasha ya," pikir Bowo.

"Aku masih harus berdiri, perang ini belum berakhir, belum waktunya untuk menangis," gumam Rasha sembari mengusap air matanya.

Tak lama kemudian Rasha kembali berdiri tegak dihadapan pasukan yang saat itu mulai mundur perlahan dengan wajah yang dipenuhi teror. Sementara itu Rasha bergerak maju membelah langit dengan tembakan udara cepat untuk menyingkirkan zat-zat radioaktif yang melayang-layang di angkasa saat itu. Sambil menahan tangisannya Rasha menyalakan tinju angin miliknya dan melesat tepat kearah Sukma yang waktu itu baru selesai direstorasi sanjivani.

"Mentalmu sangatlah bagus Kaumari," ucap Sukma sembari mengaktivasi kundalini mahamantra tingkat ketujuh miliknya.

Lihat selengkapnya