Nataraja

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #65

Ring of Battle

"Jadi disini ya aku akan menyelesaikan pertempuran dengannya, hmm lingkungannya sangat menguntungkan baginya secara energi tapi berdasarkan data dari atmasenaku disini dia tak bisa menembus serangan, baguslah, akan aku segel dia disini," pikir Lintang sembari memasang kuda-kuda.

"Disini aku tak bisa menggunakan kemampuan menembus serangan milikku tapi pemulihan energiku akan jauh lebih cepat dan juga aku punya akses untuk berpindah-pindah kemanapun mengingat seluruh tempat ini dibentuk dengan energiku, kurasa itu akan jauh lebih menguntungkan," pikir Faisal.

Kedua pejuang itu bertatapan, vel Lintang terhunus dan gada Faisal terangkat. Keduanya akhirnya saling mendekat bersiap untuk saling menyerang. Mata mereka bertaut mulai saling mencari titik lemah satu sama lain dengan jeli lalu tiba-tiba vel Lintang meluncur dengan kecepatan tinggi kearah pinggul Faisal yang saat itu berpindah tepat di belakang Lintang lalu menghantamnya menggunakan gadanya yang saat itu ditahan oleh Lintang menggunakan velnya namun Faisal juga melayangkan tinjunya tepat ke perut Lintang yang saat itu menghalaunya menggunakan kakinya sebelum akhirnya mendorong gada Faisal yang membuat Faisal terdorong lalu menjegal Faisal untuk menjatuhkan Faisal dan kemudian tanpa ampun menghujam Faisal dengan velnya, untungnya Faisal sempat bereaksi dan berpindah dengan cepat kebelakang.

"Aku lupa kalau kemampuan bela dirinya hanya bisa aku imbangi dengan kemampuan menembus serangan, melakukan serangan baku hantam dengannya disini bukanlah keputusan yang bijak," pikir Faisal.

Namun tak lama kemudian Lintang melesat kearahnya membawa murugan listrik yang menyala di tangannya dan kemudian dipanjangkan bagai tombak yang dihindari Faisal tepat dari mengenai kepalanya. Mengetahui kalau pertarungan jarak dekat takkan menguntungkan dirinya Faisal segera berpindah menjauh untuk melemparkan vinayaka angin yang mengejar Lintang yang saat itu kembali mengubah bentuk murugannya untuk menghantam vinayaka angin Faisal yang menimbulkan ledakan keras yang mengacaukan dimensi Faisal sekaligus menerbangkan Lintang kebelakang.

"Daya hancur vinayaka harusnya selalu lebih tinggi dibandingkan murugan dengan level peningkatan yang sama, fungsinya sudah berbeda, vinayaka itu bagai bom sekali pakai sedangkan murugan itu bagai pedang yang bisa terus-menerus dipakai tapi mana tubuh anak itu," pikir Faisal.

Tak lama kemudian akhirnya Faisal menyadari kalau Lintang sedang melesat ke arahnya sembari mengarahkan pukulannya yang begitu kuat ke arah Faisal yang saat itu kembali menghindar dari pukulan yang menimbulkan ledakan bagai gunung berapi itu menggunakan prakamya. Tak cukup sampai disitu Lintang kembali meluncur ke arah Faisal berusaha menangkap sang Mahabali dengan tangannya dan memburunya bagai burung katib memburu ular. Faisal saat itu berusaha terus berpindah-pindah untuk mencari celah akan tetapi kecepatan reaksi Lintang membuatnya kewalahan, setiap tinju yang berusaha dilayangkan olehnya berhasil ditahan atau diadu dengan serangan yang sama dimana Lintang jauh lebih diuntungkan karena regenerasi dan adaptasinya yang dibuat semakin cepat, hal ini tentunya membuat Faisal harus berpikir keras dengan membuat beberapa serangan belati dari jarak jauh meski hal itu segera diimbangi Lintang dengan lemparan tombaknya. Saat Lintang mulai fokus untuk mengimbangi lemparan belati Faisal itulah Faisal berpindah tepat kebelakang Lintang melayangkan tendangan keras ke sisi tubuh Lintang yang berhasil menggeser tubuh Lintang cukup jauh sebelum akhirnya Faisal kembali berpindah untuk melayangkan serangan gadanya yang kembali berhasil menjatuhkan Lintang. Melihat Lintang terjatuh dan berdarah-darah itu Faisal segera membentuk vinayaka untuk mengakhiri pertarungan akan tetapi Lintang kembali bangkit dan memberikan tinju ke dagu Faisal yang membuat sang Mahabali terpelanting cukup jauh. Saat itu juga Lintang melesat ke arah Faisal dan mencengkeram kakinya untuk membanting Faisal ketanah sebelum mencoba bergulat dengan Faisal yang saat itu menukar tubuhnya dengan batu yang hancur seketika saat berada di cengkeraman Lintang. Saat itu Faisal segera menembakkan beberapa peluru angin pada Lintang yang saat itu menghindarinya sembari membuat murugan api di kedua tangannya untuk kemudian membalas dengan melepaskan beberapa tembakan api yang membuat dimensi Faisal membara akan tetapi Faisal saat itu juga berpindah menjauh sembari membuat atmasena disekitar tubuh Lintang yang saat itu segera menggunakan naga kayunya untuk menahan serangan mereka. Sementara itu dari jarak jauh Faisal menggunakan lokanetra miliknya untuk membidik titik vital Lintang dan akhirnya menembakkan beberapa peluru es ke arah tubuh Lintang yang saat itu menahannya dengan naga kayunya meski itu membuat naga kayunya membeku. Saat itu Lintang juga diserang dari berbagai sisi oleh para atmasena Faisal dimana Lintang juga merespon dengan melelehkan tempatnya berpijak dan mulai mengendalikan magma itu untuk menyerang Faisal yang saat itu menahannya dengan bongkahan-bongkahan batu yang melayang di dimensinya. Tak lama kemudian bongkahan batu itu hancur terkena serangan magma Lintang dan memperlihatkan sang Kartikeya itu sendiri melaju ke arah Faisal bersama jutaan meteor yang menghujani dimensi Faisal. Faisal saat itu berpindah tepat saat Lintang akan mendarat dan segera membuat ratusan atmasena yang mulai menghujani Lintang dengan meriam cahaya dimana Lintang merespon dengan membuat tembok air yang membiaskan serangan Faisal sebelum akhirnya Lintang mengubahnya menjadi ombak yang menerjang Faisal sambil membuat puluhan atmasena dari magma miliknya. Saat itu Faisal merespon dengan membelah ombak itu hanya untuk menyadari kalau Lintang mulai melebur dimensinya dengan magma sambil bergerak kearahnya dengan fokus yang mengerikan. Saat itu sekali lagi Faisal mencoba menyerang dengan vinayaka miliknya hanya untuk menyadari bahwa tangan Lintang masih membara dengan murugan api yang menghantam vinayaka miliknya dan menciptakan ledakan yang cukup kuat untuk menghancurkan tangan kedua pejuang itu.

Faisal dan Lintang terhempas karena ledakan keras itu membuat semua atmasena mereka saling menghancurkan diatas mereka. Kekuatan serang kedua pejuang itu berimbang namun saat Faisal menggeliat kesakitan berusaha berdiri, Lintang sudah berdiri dengan tangan yang berasap karena sedang memulihkan diri. Saat itu Faisal sedang berusaha memulihkan dirinya saat lehernya dicekik oleh Lintang dan dibanting ketanah sebelum kemudian Lintang memulihkan tangannya yang hancur untuk menghantam muka Faisal sebelum kembali mengangkatnya lalu melepaskannya di udara untuk menendangnya begitu keras. Saat itu Lintang dengan bergegas melesat kearah Faisal, membombardirnya dengan berbagai serangan tanpa memberikan jeda sedikitpun karena mengetahui kemampuan Faisal untuk berpindah dengan cepat. Saat itu Lintang dengan ganas merobek tangan dan kaki Faisal sambil menahannya dengan kakinya sementara Faisal hanya sanggup meraung kesakitan.

Lihat selengkapnya