Hari ke-51 dharmayudha keempat, pembantaian besar-besaran dilakukan oleh pasukan Harisena dalam kepemimpinan Lintang. Garis depan membara, para tentara Harasena mulai berguguran, ada yang tertusuk, tertebas, tercincang, terbakar, diremukkan, diinjak-injak, keracunan dan berbagai macam bentuk kematian lainnya. Saat itu Lintang berdiri diatas kencananya memberikan komando seperti memimpin orkestra dengan velnya, berbagai macam formasi dibentuknya, mulai dari formasi rumit seperti chakravyuha dan bajravyuha sampai formasi simpel seperti suchivyuha. Dalam tarian kematian itu pasukan Harisena merebak keseluruh penjuru bagai bunga Lotus yang baru mekar. Saat itu para tentara Harasena dibantai tanpa ampun dan para perwiranya dikurung di inti formasi untuk mengepung mereka.
"Lintang ya, dia memang jendral perang yang mengerikan, susunan pasukan Harisena ditingkatkan mobilitas dan pertahanannya sementara hanya sebagian saja yang memiliki daya serang tinggi, ini akan cocok untuk menahan gempuran pasukan yang jauh lebih masif sambil melawan balik, formasi komposit yang dia buat juga disusun dengan cepat namun efektif tanpa adanya banyak celah, mungkin aku akan segera dikalahkan di sini," pikir Baskara sembari menatap Bowo yang berada di hadapannya.
"Apa yang kau lihat ayah, fokuslah dengan apa yang ada dihadapanmu," ucap Bowo sembari meninju Baskara yang sedang lengah.
"Hahaha, memanfaatkan kesempatan sekecil apapun ya, kau memang prajurit yang mengerikan nak," pikir Baskara sembari kembali mengangkat senjatanya.
Saat itu akhirnya Bowo dan Baskara kembali saling bertukar serangan, senjata mereka bertemu di angkasa dengan sangat kuat sehingga efek ledakannya terasa berpuluh-puluh kilometer jauhnya. Saat itu hantaman gada Bowo kian lama kian kuat, ini karena kekuatan fisik Bowo terus naik seiring dengan serangan yang diterima oleh Bowo.
"Unik sekali, kau melatih tubuh kalian dengan baik, anantaraga ya, menarik sekali," ucap Baskara.
"Tepat sekali ayah, seperti ibu dan juga dirimu, kekuatan yang membuat semua selku semakin kuat seiring dengan banyaknya pertempuran yang kulakukan," ucap Bowo.
"Kalau begitu kenapa tidak berfokus ke gerakan dan kombinasi yang lebih ofensif, kau sama saja seperti ibumu, kalau dirimu sudah punya pertahanan yang bagus dengan adanya boon maka tak perlu meningkatkan kemampuan pertahanan lagi, itu seperti menambahkan air ke lautan," ucap Baskara.
"Saran yang bagus ayah, aku akan melatihnya kalau aku masih hidup setelah bertempur melawanmu," ucap Bowo.