Hari ke-73 dharmayudha keempat. Iqbal terlihat memanggil kakaktua miliknya dan melayang menjauh dari benteng lalu Iqbal menaruh Zahra di badan kakaktua miliknya dan kemudian Iqbal mengeluarkan busur panahnya serta kacamata tembaknya untuk mulai menembakkan beberapa anak panah miliknya kearah Rio dan Rina akan tetapi Rio segera mengarahkan jemarinya dan tiba-tiba laser hitam kelam ditembakkan dari jemarinya itu dan nyaris mengenai Iqbal yang untungnya masih berhasil menghindar dengan bermanuver kebawah. Merasa keadaan sudah aman, Iqbal segera mencoba menyembuhkan Zahra, sayangnya kakaktua miliknya terbang kearah yang agak salah, dia mengepakkan sayapnya menuju pertempuran antara Steve dan Alan beserta ketiga Ishvara. Seketika itu juga ratusan serangan mengarah padanya yang memaksa Iqbal untuk menyibukkan diri menangkis serangan-serangan itu.
"Mataneee, kau kok terbang kesini seh burung kakaktua hinggap di jendela," sentai Iqbal yang langsung kelimpungan menahan berbagai serangan berkaliber tinggi disana.
Iqbal yang saat itu mulai kewalahan mencoba untuk kabur dengan segenap tenaga yang dimilikinya namun tiba-tiba Steve terlempar melewatinya dan tepat setelah itu pemandangan segera berubah menjadi Alan menyusul dengan tubuhnya yang sangat besar itu dan saat Iqbal berusaha kabur Alan menyempatkan untuk menatapnya dan bersiap untuk meninjunya, untungnya Steve segera kembali dari langit untuk menghantam balik Alan ketanah.
"Huh!?, kau kenapa Zahra," pikir Steve saat tak sengaja melihat Zahra terluka.
Namun tiba-tiba saja dari bawah Alan menerkamnya dan kemudian menghajarnya dilangit. Tepat diatas Zahra yang saat itu menyaksikan dan merasakan tetes demi tetes darah Steve jatuh membasahi tubuhnya sementara dari bawah ketiga Ishvara melesat keatas membantu Alan.
"Kenapa aku lengah waktu itu, gara-gara lengah aku jadi sekarat begini, sampai aku ditikam dengan pedang beracun dari belakang, aku harusnya menyadarinya," gumam Zahra sembari mulai mengendalikan energinya untuk memulihkan diri.
Tak lama kemudian Zahra kembali bangun dan mengaktivasi lokanetra miliknya lalu menatap kearah ceceran darah Steve sebelum akhirnya memanggil puluhan granat cahaya dan mengarahkannya tepat kearah pertarungan Steve dan Alan, akan tetapi saat granat ditembakkan tiba-tiba saja beberapa lembing energi menembusnya diikuti dengan kemunculan Rina yang membawa pedangnya yang siap menebas Zahra. Sementara itu dari arah atas tiba-tiba terdengar dentuman keras karena benturan energi kedua pejuang agung yang beradu diatas langit. Bersamaan dengan dentuman itu Rina menyerang Zahra dengan penuh amarah dimana Zahra saat itu segera melesat menjauh sambil terus mencoba memulihkan dirinya. Saat itu juga Zahra memfokuskan energi cahaya di satu tangannya dan akhirnya menembakkannya kearah Rina yang dengan cepat menghindarinya sambil bergerak menuju Zahra namun tepat saat Rina mulai menyerang Zahra itulah tiba-tiba dari bawah butiran-butiran pasir naik keatas membentuk badai pasir tepat diatas kepala kedua wanita itu.
"Apa yang terjadi di sana," pikir Zahra sembari melesat menjauh.