Dharmayudha hari ke-75. Steve membuka matanya untuk menyaksikan cahaya rembulan malam menembus langit dan lautan menuju matanya. Dimata Steve terlihat senyum lebar Ihsan yang melompat menuju dirinya namun dia mengetahui kalau itu adalah Alan yang menyerupakan diri dengan adiknya itu dan dengan cepat menginjak perutnya sampai darah keluar dari mulutnya. Hal ini membuat Steve memutuskan untuk memejamkan matanya dan mulai membekukan samudra lalu dengan gerakan tangannya dia melempar musuhnya itu ke langit sebelum akhirnya menyusul dari bawah dengan mata terpejam. Menyadari kalau Steve saat itu memejamkan matanya, Alan segera mencoba menyerang dengan mengeluarkan beberapa atmasena yang kemudian menabrak Steve yang saat itu berhasil menahan beberapa serangan Alan menggunakan tembok pasir miliknya.
"Apakah aku bisa terus bertarung dengan mata terpejam begini, tak memakai sensor visual akan membuatku sedikit kerepotan, waktuku bereaksi akan berkurang jika begini. Mungkin aku perlu menggunakan mode selanjutnya," pikir Alan.
Saat itu juga Alan memberikan serangan dari berbagai sisi pada Steve yang saat itu hanya mengandalkan tembok pasir miliknya namun seiring dengan waktu serangan Alan jadi semakin kuat dan perlahan mengikis tembok pasir Steve yang saat itu membuat beberapa atmasena untuk membantu serangan. Baku hantam kembali terjadi, Steve menyerang dengan ganas menggunakan kapak dan sakitnya, hal ini kadang diselingi dengan lecutan keras dari tali tambangnya namun dengan matanya yang terpejam itu Steve berhasil di kecoh oleh Alan yang membuatnya menerima tinju yang cukup keras dipipinya yang membuatnya kembali membuka mata dan menyaksikan rupa Ihsan dihadapannya dan kembali tertegun meski kali ini sudah bisa melawan. Steve dengan kesadaran penuh melakukan gerakan demi gerakan hanya untuk bertahan dari setiap serangan Alan serta menghindarinya tapi masih ragu untuk menyerang balik. Steve saat itu menggunakan pasirnya untuk memanipulasi medan tempur dan membuat Alan terus kehilangan pijakan akan tetapi tiba-tiba dari belakang Ardian mendaratkan tinju magma miliknya yang meskipun tak membuat Steve terluka namun berhasil membuatnya kehilangan fokus dari Alan yang saat itu segera menyerang balik untuk kembali memojokkan Steve. Saat itu Steve kembali memejamkan matanya seraya merapalkan mantra.
Sementara itu di istana pasir salah satu atmasena Steve kembali terbangun dan segera membuat beberapa mudra seraya melepaskan energi yang begitu kuat dari tubuhnya.