Nataraja

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #94

Shashvataratrih

Hari ke-87, dharmayudha keempat.

"Oi mau ngapain Zahra, kenapa narik-narik," tanya Iqbal.

"Kondisi kita sudah pulih, kita perlu menyelamatkan Steve.

" Matamu cok, kita selamat aja udah untung, udahlah anggap aja ini pengorbanan Steve," ucap Iqbal.

"Kalau dia melakukan pengorbanan untuk kita lantas kenapa kita tidak melakukan pengorbanan untuknya," bantah Zahra.

"Ndasmu pengorbanan, kita itu lemah mbakyu, melompat ke medan tempur untuk hal yang tidak pasti itu namanya bunuh diri, Alim kan sudah bilang kemarin, dia panglima loh, kalau mau tunggu saja tim penyelamatan darinya," ucap Iqbal.

"Terlalu lama, aku akan menyelamatkannya sendiri," ucap Zahra.

Saat itu Zahra segera mencoba melangkah pergi tapi tiba-tiba Shifa yang entah dari mana asalnya menghentikan langkahnya.

"Hhh disini kalian rupanya, regu penyelamatan sudah dibentuk, kalian berdua mau gabung tidak," tanya Alim dari belakang menyusul dari kegelapan.

"Tentu saja aku mau, kau ikut juga Iqbal, timnya dah resmi nih," ucap Zahra.

"Bajingan, kenapa harus bersama Khaled dan Fatah juga," pikir Iqbal sambil mengangguk pelan.

"Baiklah kalau kalian setuju, oiya tolong jangan lakukan banyak kerusuhan selama misi evakuasi ini, tim kalian akan berisi lima orang, yaitu kalian berdua, Khaled, Fatah dan Sofia, objektif misi ini adalah menyelamatkan Steve yang merupakan salah satu aset tempur terbaik kita, apakah bisa dimengerti," ucap Alim.

"Bisa dimengerti," sahut Zahra dan Iqbal bersamaan.

"Kalian bersiaplah, akan kami tunggu di zona peluncuran, misi ini akan menggunakan vimana evakuasi mikro dengan kode 1008, sampai jumpa," ucap Alim sembari berjalan pergi bersama Shifa.

Malam harinya di zona peluncuran.

"Kakak, kau sudah pulih?," sapa Zahra sembari mendekati Sofia.

"Hai Zahra, makasih sudah membebaskanku, sekarang ayo berangkat, kau sudah ada koordinatnya kan," tanya Sofia.

"Ada kak, tapi eeeehhhh, mereka nampaknya memang kurang akur," ucap Zahra.

"Apa lihat-lihat," ucap Iqbal.

"Mak, berani juga kau, kami berdua loh sekarang," ucap Fatah.

"Emang agak kurang ajar kutu buku ini," ucap Khaled.

"Heh!, aku yang kalahkan kalian dulu ya, saat kalian masih menjadi wadah navagraha pulak," ucap Iqbal dengan sinis.

"Ampun tuan guru, hahaha, tapi kami berdua sekarang, gimana, mau dibekukan dulu atau dipanggang dulu," ucap Fatah.

Lihat selengkapnya