Nataraja

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #96

Pergerakan

Hari ke-89 dharmayudha keempat, markas utama Harisena.

"Haaahh akhirnya kita bisa maju juga ke bagian utama pertempuran, bagaimana Gibran, zona mana yang perlu kita bantu," ucap Yusuf.

"Katanya kau mau menyerang Maharsi Bhataramuni, itu salah satu dari dua zona yang dikategorikan sebagai ancaman tingkat tinggi yang sampai sekarang belum diinisiasi untuk melakukan penyerangan oleh Kartikeya dan mengingat Ganesha sedang ditarik untuk mengawasi zona perpindahan maka tidak akan ada seorangpun yang menginisiasi untuk memasuki zona tempur itu," ucap pemuda berkulit putih dibelakangnya.

"Hoho monster legendaris itu masih belum tumbang juga, aku ingin menyapanya, bapak teknologi Dunia, nampaknya akan ada banyak hal yang bisa kupelajari darinya, mungkin membuat versi terbaru dari brahma kavacha model kedua ini," ucap Yusuf.

"Bukannya zirah ini sudah sempurna Yusuf!?, data yang diambil sangatlah banyak dan kombinasinya juga sangat variatif," tanya Gibran.

"Sempurna!?, kau bekerja di lab yang sama denganku dan masih berpikir ada hal yang sempurna selain Tuhan!?, tidak ada kesempurnaan di Dunia ini dan disitulah letak keindahannya," ucap Yusuf.

"Dasar kau Yusuf, aku bahkan tidak pernah terpikir cara membuat zirah kustom dalam pertempuran dan berhasil, brahma kavacha memang adalah mahakarya yang luar biasa, versi pertama menunjukkan keseragaman progresi yang sangat bagus untuk pengaturan masyarakat sipil dan sekarang membuat model dengan kustomisasi yang sangat variatif untuk pertempuran, kedua senjata mutlak yang disusun bukan dengan mantra dan keajaiban tapi murni dengan teknologi, mungkin kadang bergantung pada hal yang bisa dijamah oleh semua orang adalah langkah sebenarnya menuju kemajuan dan kau adalah cahaya yang menuntun kami melintasinya, aku senang bisa jadi temanmu Yusuf," pikir Gibran seraya tersenyum tipis.

"Yusuf, kau perlu menahan diri untuk gerakanmu, jangan melakukan tindakan yang berlebihan, pasukan kita belum melakukan banyak penyesuaian terhadap keadaan dilapangan, langsung bertempur melawan salah satu pasukan musuh yang paling berkembang dan paling matang, kau perlu sadar kalau kualitas yang kau kembangkan itu masihlah umum, banyak faktor tambahan yang harus diketahui selama bertempur," ucap Sekar yang juga baru keluar dari lab.

"Hhh iya juga, aku masih perlu mengembangkan pasukan, memangnya kita diberi berapa pasukan mentah oleh Alim," tanya Yusuf.

"14 akshauhini,1 dari masing-masing keenam tipe pasukan spesialis dan 2 dari masing-masing keempat tipe pasukan generalis, dengan masing-masing akshauhini akan berisi sekitar 1000 unit awal," ucap Sekar.

"Owh menarik, kita diberi lebih banyak pasukan generalis, kurasa Alim memang paham dengan cara mainku," ucap Yusuf.

"Hanya 14000 pasukan awalan dari pasukan kita yang membentang memenuhi langit ini?, kau serius!?," tanya Gibran.

"Yusuf yang minta pasukan awal per akshauhininya segitu, kurasa ada maksud khusus, gimana rencanamu sih Yusuf, ini bahkan lebih kecil dari grup pembunuh yang biasanya kujalankan," tanya Sekar.

"Kita bisa mendapatkan jauh lebih banyak akshauhini nanti dan lebih banyak pasukan per akshauhininya, ini hari pertamaku di perang ini untuk benar-benar terjun ke garis depan dan memimpin pasukan, aku perlu beradaptasi dengan semua keadaan yang terjadi di lapangan dan mengembangkan pasukan yang unik dengan cara kerjaku sendiri, lagipula Harisena juga berbeda dari Satyasena yang biasanya kupimpin, terlalu muluk-muluk mengomandoi pasukan besar dari awal bukanlah hal yang bijaksana untuk dilakukan," ucap Yusuf.

"Aku percaya padamu Yusuf," sahut Sekar.

Lihat selengkapnya