Nataraja

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #98

Kawanan Angsa

Hari ke-95 dharmayudha keempat.

"Hanya segitu saja kemampuanmu putriku, dorong dirimu lebih keras lagi, jangan permalukan gelar Mahadewi yang kau miliki dengan mental lemah seperti ini," teriak Bhatara.

"Wow, kakak, kau terlalu keras padanya," ucap Nara.

"Diam kau, dia juga darah dagingmu, apa kau tak malu keturunanmu lemah seperti ini," ucap Bhatara.

"Ya Tuhan, punya kakak serius amat sih," pikir Nara.

"Maaf kakek, aku akan lebih serius lagi," ucap Shafa sembari mengeluarkan tenaganya jauh lebih ganas lahi.

"Bukankah sudah kukatakan padamu untuk menyesuaikan diri dengan pasukanku, lihatlah putriku, kau malah membuat mereka takut, kau tidak bertempur sendiri sayang, kau berperang, kau harus bisa mengkalkulasi apakah kekuatanmu itu membantu atau malah merusak sebuah formasi, kurangi daya ledakmu, kontrol kekuatanmu, jangan hanya mengandalkan api hitam saja," bentak Bhatara.

"Iya kakek," balas Shafa yang terlihat sedikit muram.

"Hhh terbawa emosi lagi, baiklah, untukmu cukup untuk hari ini, yang lain tolong lanjutkan," ucap Bhatara.

"Kakeeek, ahhh kok hanya Shafa," ucap Rafi.

"Diam kau, kau anak laki-laki, jangan cengeng," ucap Bhatara.

"Kan, kubilang apa Rafi, diam aja bodoh, nanti kenak hajar lagi mampus kau," ucap Rafa.

"Baik kakek, maaf," ucap Shafa.

"Bantu nenekmu didapur benteng, siang ini kita bergerak," ucap Bhatara.

"Baik," balas Shafa.

...

Lihat selengkapnya