Malam hari ke-98 dharmayudha keempat.
"Kau masih belum tidur Yusuf?," ucap Sekar.
"Belum, bawa apa kamu kesini," tanya Yusuf sembari memutar kursi duduknya.
"Donat, kamu mau," tanya Sekar.
"Mau," ucap Yusuf sembari meminum soda dimejanya.
"Cola lagi!?, kau kayaknya suka banget minum gituan, nih donatnya," ucap Sekar.
"Ya, butuh gulanya sih buat bantu kinerja otak, sama eee emang dasarnya suka, makasih ya donatnya," ucap Yusuf sambil menyoroti donat buatan Sekar itu.
"Jangan semua, aku juga mau," ucap Sekar.
"Maaf, maaf," ucap Yusuf yang mulutnya penuh donat.
"Hhhh lagi bikin apa sih Yusuf, sampai malam begini," tanya Sekar.
"Membuat purwarupa khusus, lawan kita agak sulit, kita perlu untuk merancang squad khusus untuk menghadapi mereka, pasukan Harasena dengan kecepatan peningkatannya yang dipadukan dengan model dari kerajaan Kosala menghasilkan monster yang tak pernah dilihat umat manusia sebelumnya, bisa dikatakan mereka adalah versi modern dari pasukan paling ditakuti sepanjang sejarah, pasukan ayodya yang sebelumnya terbatas pada teknologi artileri di zamannya kini mendapatkan akses terhadap banyak teknologi baru yang membuat tembakan biasa mereka mendekati kekuatan astra dan tetap mempertahankan akurasi dan kecepatan tembak mereka yang absurd, pasukan vanara yang mereka miliki juga jadi jauh lebih mengerikan karena selain kekuatan mereka yang sudah kita ketahui memang berada diatas rata-rata kini mereka mendapatkan akses terhadap berbagai suplemen dan obat-obatan yang semakin mempercepat laju pertumbuhan kekuatan fisik mereka selain itu ada pasukan rakshasa yang memang seharusnya untuk diwaspadai, ukuran dan regenerasi mereka bisa mendatangkan petaka bagi pasukan kita apalagi ilusi mereka juga sangat merepotkan, sekarang tambahkan itu dengan pengetahuan dan astra yang sudah semakin dipoles dizaman ini," ucap Yusuf.
"Lalu apa rencanamu," tanya Sekar.
"Itulah, aku bingung, kau ada ide untuk mengalahkan mereka," tanya Yusuf.
"Ide ya, hmm mungkin bukan dariku, tapi bukannya mereka dikalahkan oleh pasukan Narayani Dwaraka," ucap Sekar.
"Eeeh benar juga, itu perspektif yang menarik," ucap Yusuf.
"Apa strategi yang dipakai orang-orang dari negeri Dwaraka untuk mengalahkan pasukan Kosala," tanya Sekar.