Nataraja

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #112

Yíchǎn

Hari ke-112 dharmayudha keempat telah dimulai dan saat itu juga Nara membuat sebuah kolam bayangan dimana dari dalamnya muncullah dua ekor kuda, satu yang berwarna putih dengan sayap dan satu yang berwarna hitam dengan surai api.

"Kuda kembar ini sudah kau modifikasi ya, sebelumnya hanya kuda bersayap, kini kelihatannya ada kuda bersayap yang jauh lebih kuat dan seekor kuda api, sejauh mana kau belajar setelah kematianku Nara," tanya Bhatara.

"Tak banyak kak, hanya mencoba mengikuti perkembangan zaman saja," ucap Nara seraya mengeluarkan lebih banyak makhluk aneh.

"Hoo, banyak juga hasil eksperimenmu, aku baru tau pemisahan dan penyatuan jiwa bisa kau gunakan untuk hal-hal gila seperti ini," ucap Bhatara.

"Inilah hasil dari Dunia yang kau dan tuan Kusuma buat kak," ucap Nara sembari mulai terbang dengan sayapnya.

Dengan begitulah Bhatara mulai menaiki kuda bersayapnya dan mulai terbang dengan cepat sementara kuda-kuda api itu mulai digandakan oleh Nara dengan memanfaatkan jiwa dari mikroba didalam tubuh kuda itu sebelum akhirnya juga mulai membesar dengan mikroba dalam tubuhnya sendiri. Hal itu juga diikuti dengan puluhan burung merpati yang diluncurkan oleh Nara dengan sayapnya untuk memburu Yusuf namun Yusuf dengan cepat menggunakan robot-robot kecil miliknya untuk menyerang balik sembari mulai menembaki Bhatara bersama pasukan berkudanya.

"Jadi ini alasannya dia bisa menemukan sanjivani, jurusnya ini sangat mirip bhuraraj," pikir Yusuf sambil memodifikasi kepadatan zirahnya.

Hal itu segera disambut oleh Bhatara yang saat itu segera membombardir Yusuf dengan serangan avatarnya yang juga diimbangi Yusuf menggunakan zirahnya. Saat hal itu berlangsung Nara juga turut menembakkan puluhan burung miliknya untuk menyerang dan meledak di dekat Yusuf, hal ini sebenarnya tidak memberikan dampak fisik apapun bagi Yusuf tapi suaranya membuat konsentrasi Yusuf terganggu dan membuat Bhatara bisa mendaratkan beberapa pukulan yang menghancurkan robot Yusuf namun begitu robotnya hancur Yusuf justru melesat kearah Bhatara sambil menggunakan atmasena untuk membagi fokusnya dan dengan begitu Yusuf juga berniat membereskan Nara. Meski begitu baru saja Yusuf mengirim atmasenanya tiba-tiba pasukan sanjivani mengepungnya dan saat Yusuf perhatikan dengan jeli semuanya memiliki naranetra. Saat itulah Yusuf menyadari mereka adalah para pejuang kuno dari negeri Kosala dan itulah juga yang membuat bara semangat Yusuf kian membara dan dengan begitu Yusuf bergerak menerjang pasukan sanjivani yang mengepungnya zirah melekat ditubuhnya mulai meninju mereka satu persatu hingga tubuh mereka meledak akibat modifikasi yang dilakukan Nara meski itu semua tak cukup untuk menembus pertahanan zirahnya. Bhatara yang melihat itu segera muncul dari kepulan asap membawa pedang nandaka berlapis murugan petir dan mengayunkannya sekuat tenaga pada Yusuf yang saat itu segera merespon dengan menyusun pedangnya sendiri dari kombinasi nanoteknologi dan energi mematikan vidhata untuk menahan serangan Bhatara namun Yusuf masih belum mampu mengimbangi kekuatan dan presisi ayunan nandaka yang dilakukan Bhatara sehingga dirinya harus terpental menjauh dengan kondisi pedangnya yang terkoyak. Hal ini segera dimanfaatkan oleh Bhatara dengan menembakkan brahmastra tepat kearah Yusuf yang saat itu mencoba mengimbanginya dengan tembakan astra yang sama dari gandiwanya sayangnya kekuatan busur kodanda milik Bhatara masih belum bisa diimbanginya dan wujud fisik gandiwanya harus hancur dari benturan itu sehingga Yusuf harus segera memperbaikinya.

"Anak ini benar-benar luar biasa, shastra miliknya mungkin hanya brahmadanda miliknya itu, selebihnya semuanya adalah buah pemikiran dan teknologinya, aku perlu lebih serius lagi," pikir Bhatara sembari melesat kearah Yusuf.

Lihat selengkapnya