Nataraja

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #125

Mián

Hari ke-125 dharmayudha keempat. Roni melaju sekuat tenaga kearah tim medis menggendong putrinya yang sekarat ditangannya namun tiba-tiba hawa dingin merasuk ke jiwanya dan memperlihatkan rusa raksasa tadi mengejar tepat dibelakangnya, untung saja tiba-tiba dari atas Shifa tiba meninju muka rusa itu sampai terjerembab dan sekaligus mematahkan kedua tanduknya sebelum mendekat untuk memulihkan Sekar.

"Pak Roni, tolong tahan monster itu sebentar, aku akan coba pulihkan Sekar," ucap Shifa.

"Terimakasih nak, maaf merepotkan," balas Roni sembari kembali maju.

Saat Roni maju itulah suara langkah yang dipenuhi denting logam terdengar berjalan mendekati mereka. Seunit robot tiba didepan Shifa dan Sekar yang sedang dipulihkannya. Robot tadi menatap Sekar yang sedang berangsur pulih dari luka fatalnya saat tubuhnya perlahan membentuk tekstur unik dan berubah sepenuhnya menjadi kopian Yusuf.

"Kau tak apa kan Sekar," tanya Yusuf.

"Tenang saja, aku akan baik-baik saja, kau harusnya lebih memfokuskan dirimu untuk menghadapi saudaramu itu Yusuf," ucap Sekar yang perlahan bangkit dari tidurnya.

"Ini hanya atmasena," ucap Yusuf.

"Baiklah, kau sudah sembuh Sekar, aku mau bertempur lagi, tolong hati-hati ya Sekar," ucap Shifa sebelum akhirnya kembali ke medan tempur.

"Sekar, bagaimana menurutmu tentang Ihsan dan perang yang ditimbulkannya ini," tanya Yusuf.

"Entahlah, kenapa kau tanya padaku, kau yang memutuskan Yusuf, apa yang menjadi gambaranku tentang seseorang bukan berarti itu adalah gambaranmu terhadap orang yang sama," ucap Sekar.

"Kurasa pandanganku terlalu bias padanya, mungkin itu karena aku mengenalnya dari saat kita belum menjadi apa-apa, aku mengenalnya sebagai anak yang ceroboh dan periang, tapi kini dengan kekuatan mahadahsyatnya setiap kecerobohannya melahirkan bencana dan saat itu juga tawanya terdengar lebih mengerikan dari suara badai, manusia diciptakan untuk saling mengingatkan dan saat ini saudaraku sedang butuh untuk diingatkan," ucap Yusuf.

"Itulah jawabanmu," balas Sekar.

"Kecerobohannya hampir membuatmu terbunuh, kini aku mengerti betapa mengerikannya dia, kenapa dia perlu dihentikan, dia sudah bertanggungjawab terhadap kekayaan dan kekuasaannya tapi dia belum bisa sepenuhnya bertanggungjawab atas kekuatannya, dia sudah membuatmu celaka Sekar, aku tak ingin ini diselesaikan dengan kata-kata saja, dia harus mengerti konsekuensi dari perbuatannya," ucap Yusuf sembari memejamkan matanya.

Saat itu juga atmasena Yusuf itu membagikan memorinya dengan tubuh asli Yusuf yang berada tepat di depan pertempuran antara Ihsan dan Alim yang langsung membentuk mudra penciptaan ditangannya dan mulai membungkus seluruh tubuhnya dengan zirah mekaniknya.

...

"Hai, namaku Yusuf, aku baru keterima di kadewaguruan Mataram, salam kenal," ucap Yusuf kecil.

Lihat selengkapnya