Hari ke-129 dharmayudha keempat telah dimulai, para naga kayu Kusuma melepaskan tembakan cahayanya saat Alim mengisi energi garudanya dan segera menghilang dari pandangan Kusuma dan membuat meriam-meriam cahaya itu terlepas mengenai apapun yang disentuhnya dan membuat ledakan yang membumbung di angkasa. Sementara itu Alim mengitari medan tempur bersama garudanya dan menembakkan beberapa proyektil dari sharanga kearah Kusuma yang segera menyadarinya dan segera memblokadenya menggunakan naga kayunya.
"Nampaknya dia sengaja mengulur waktu pertempuran, kurasa dia belum siap menghadapi keluarganya sendiri," pikir Kusuma.
Tak lama kemudian Kerta kembali sampai disisi Kusuma membawa Shifa ditangannya.
"Maaf kakak, aku baru sampai lagi, serangannya tadi membuat tubuh sanjivaniku perlu merestorasi diri cukup lama, aku bawa sedikit hadiah, mungkin akan berguna," ucap Kerta saat Shifa meronta ditangannya.
"Hoo kau membawa Narayani, menarik, hei Narayana, lihat siapa yang didapatkan adikku," teriak Kusuma.
"Heh!?, Shifa!?, kapan dia tertangkap, benar juga, tuan Kertarajasa adalah perumus sepi angin, saat dia menghilang tadi dia menangkap Shifa dan membawanya kesana," pikir Alim yang mulai terlihat agak panik.
"Ekspresi dan gerakannya agak berubah, nampaknya strategi ini berhasil kakak," ucap Kerta.
"Hmm kulit sawo matang dan rambut kasarnya, dia kok agak mirip denganmu Kerta," ucap Kusuma.
"Mulai lagi kau kakak, fokus saja pada pertempuran," ucap Kerta sembari membuat atmasena.
"Iya, maaf, ayo mulai serangan kombinasinya," ucap Kusuma.
"Baik kakak," balas Kerta.
Saat itu atmasena Kerta segera menggantikan tubuh aslinya untuk mengikat Shifa saat dirinya sendiri mulai menyebar banyak sekali panah yang dipenuhi energinya sebelum kembali menyentuh Kusuma untuk mensinkronisasi energi mereka berdua sebelum lepas landas dari kepala makaranya menggunakan sepi angin.