Nataraja

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #130

Tawanan

Hari ke-130 dharmayudha keempat.

"Heh Shri Devi ditangkap, aduuh gimana ini," ucap Amra.

"Yaudah, kau kan yang dapat tugas penyelamatan, kami disini menjaga tawanan aja boi, kau sih sok kuat nyanggupin tugas kek gitu, kami mah santai," ucap Sura.

"Tapi kan ya, roro Shifa kan kuat, dia pasti bisa meloloskan diri sendiri," ucap Amra.

"Bro!!, kau gak lihat jeger-jeger dibelakangmu itu, ngantuk kau!?," ucap Sura.

"Udahlah Ra, kau ni ah, skillmu itu emang cocok untuk regu penyelamatan," ucap Soma.

"Hilih kalian palingan disini mau ngelihatin diajeng Shafa tok!!," ucap Amra.

"Kacane bureng Amra, subhanallah, gak ketok maseee, pie wes, kau yang berangkat apa aku yang berangkat," ucap Sura.

"Iyo-iyo, berangkat aku, sabar to, siap-siap sek," ucap Amra.

"Tiati Am, nih barangmu" ucap Soma sembari melempar sebuah kotak kecil.

"Suwun masee, berangkat sek," ucap Amra.

Tepat setelah itu Amra mengecil dan melesat pergi saat tiba-tiba dari belakang sepasang mata merah menyala terlihat dari balik dinding kaca.

"Sebaiknya kalian bebaskan aku, percayalah padaku, Ihsan akan membebaskan Shifa saat melihatku dibebaskan," ucap Shafa lirih.

"Bayarannya terlalu besar diajeng, mungkin ini pahit bagi kami tapi kau adalah aset yang lebih besar bagi mereka daripada roro Shifa pada kami, semenjak diajeng berpindah dari pasukan utama pola nutrisi pada pasokan ransum musuh sedikit turun yang berakibat pada kami memenangkan banyak konfrontasi mikro, bantuan dari roro Shifa tidaklah sesignifikan itu, unit medis kami terus bermunculan meski tak sebaik roro tapi sudah cukup mengingat bahwa kehilangan kepala tim medis untuk mengobati pasukan kuat tidaklah sefatal kehilangan kepala tim logistik yang menyokong pasukan agar tetap kuat bertempur," ucap Soma.

Namun tak berapa lama setelah itu dari atas tiba-tiba seorang pria mendarat tepat didepan penjara bersama dengan puluhan pasukan hantu yang mengikutinya.

"Jadi Vishvaksena sudah pergi ya, kalau hanya kalian berdua aku dan pasukan hantu ini mungkin cukup, sebelum aku menyerang bisakah kalian melepaskan kanjeng ratu baik-baik, aku berjanji takkan ada hal yang buruk yang akan coba kulakukan pada kalian, Soma, Sura," ucap pria itu.

"Datang juga kau pak Anas, tawaranmu menarik, coba tawarkan pada orang lain, mungkin mereka akan suka, sayangnya kami tidak, kami berdua, kau sendiri," ucap Soma sambil mengeluarkan gadanya.

"Sudahlah kak, kita hajar saja dia," sahut Sura yang juga mengeluarkan gadanya.

"Nampaknya aku benar-benar harus belajar negosiasi, buruk sekali hasilnya, yasudahlah, waktunya berperang," ucap Anas yang segera memanggil trisulanya.

Pertikaian tak terhindarkan Soma dan Sura segera mengayunkan gada mereka bebarengan untuk menimbulkan gelombang yang cukup kuat untuk menghancurkan pasukan hantu dihadapan mereka tapi Anas berhasil menghindar dan menyerang keduanya dari atas saat Soma memutar gadanya keatas untuk menahannya sementara Sura mengatasi menghentakkan tanah untuk menghalau pasukan hantu sebelum kembali membantu kakaknya yang mulai kewalahan menghadapi serangan lincah Anas.

...

Sementara itu disisi lain Amra mempercepat langkahnya mencari keberadaan Shri Devi sambil beberapa kali memberikan serangan cepat pada tentara Harasena yang tak bisa melihatnya.

"Hmm itu dia, eh, maak banyak kali penjaganya, tuan Kertarajasa juga, untung cuma atmasena, aduuh ngajak siapa ya kesana, kayaknya tuan Dani dan tuan Akhmad sudah cukup jauh masuk, tapi apa aku sendiri cukup, ah kurang ni, ee jangan mas Bagas, dia terlalu serius, yang asik siapa ya, hmm mas Bowo aja kayaknya hehe," pikir Amra sembari mengganti mengubah arahnya menuju lokasi Bowo.

...

Sementara itu disisi lain Bowo terlihat sedang bertempur dengan pasukan binatang mutan yang terus menerus muncul dari berbagai sisi.

Lihat selengkapnya