Hari ke-132 dharmayudha keempat.
"Ahhh itu tebasan yang besar," gumam Amra.
"Woi cok, fokus," ucap Bowo.
"Santai mas," ucap Amra sembari menembakkan kartu kinetiknya.
Beberapa kartu Amra akhirnya melayang dan mulai bergerak bebas seperti chakra saat Amra kemudian menyentuh punggung Bowo untuk sinkronisasi, saat itulah Bowo segera menyambut dengan menghantam salah satu kartu tersebut yang membuat energinya terperangkap dalam kartu tadi yang kemudian Amra lepaskan di kartu lain yang sudah berada dekat dengan musuh.
Sementara itu didalam sel Harasena.
"Kakek!?, owh iya, dia kakek Kertarajasa, pantas saja kayak kenal, wajahnya ada di dinding keraton, ini akan merepotkan, cara bertarungnya benar-benar seperti yang diceritakan, bergerak cepat seperti hantu, masalahnya ini lebih mirip teleportasi, jauh lebih cepat dari yang kubayangkan. Hsssh bukan itu fokusku, aku perlu kabur dari sel ini, masalahnya energiku dibuat kacau dengan borgol ini dan batang besinya juga bisa menyerap energi, kurasa aku perlu lebih fokus menggunakan kekuatan fisikku saja, jeruji besi ini kurasa tak sekeras tembok kristal disel Harisena," pikir Shifa.
Tak lama kemudian Shifa segera mencoba membuka paksa jeruji penjara dengan tangannya dan akhirnya dia menyadari kalau itu percuma.
"Hhhh ternyata kurang, energiku benar-benar tersedot, aku merasa agak bodoh, tenaga fisik kan juga salah satu cara menyalurkan energi saja, hhh mungkin lebih baik aku berdiam diri dulu," pikir Shifa sembari mengambil posisi meditasi.
...
Sementara itu jauh dari sel, berjuta-juta ekor ikan kosmik bergerak melewati angkasa membawa kapal-kapal perang dibelakang mereka. Dibelakang mereka ada armada kura-kura kosmik dimana yang selama ini menjadi benteng-benteng bergerak pasukan Harisena dimana dipuncak benteng-benteng itu keluarlah meriam-meriam elektromagnetik yang sedang mengisi daya sementara diatas kapal-kapal perang itu berdirilah para penembak jitu yang dipimpin oleh beberapa perwira tinggi, salah satunya adalah Zahra yang sedang memegang senapan cahayanya.
"Kau yakin mau membidik dari sini Zahra, itu jauh banget loh," ucap Salsa.
"Kurasa itu bukan masalah baginya, yang penting sekarang kita juga siapkan regu infanteri," ucap Rasha.