Nataraja

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #141

Jalan

Hari ke-141 dharmayudha keempat. Kusuma kembali membuka matanya sembari memancarkan kekuatan dahsyat yang memenuhi angkasa dengan pancaran energi yang merembes dari kulit gelapnya. Saat itu dia keluarkan kembali gadanya dan segera meluncur kearah Alim sambil mengayunkannya sekuat tenaga pada Alim yang saat itu segera sadar dan mencoba mengimbanginya dengan serangan gadanya sendiri dan benturan kuat pun terjadi namun saat itu berat kaumodaki dan dampak benturan membuat pijakan Alim runtuh melubangi kencana Kusuma yang saat itu segera ditambal oleh energi Taruma sebelum akhirnya kembali bergerak menyusulnya bersama dengan meluncurnya puluhan anak panah dari Kerta yang saat itu menggunakan busur vijaya. Menyaksikan Kerta yang menembakkan panahnya, Alim segera merespon tipis dengan tembakan sharanga yang menembus semua proyektil Kerta dan merobek lengannya namun disaat bersamaan Kerta berpindah ke salah satu proyektilnya yang terpotong itu sambil menyerang menggunakan vinayaka sementara dari sisi lain hujan panah dari gandiwa kembali terjadi membuat fokus Alim sedikit kacau, untungnya disaat bersamaan garuda segera menyelamatkan Alim dari kebingungan dengan membawanya menjauh. Hal ini segera dimanfaatkan Alim untuk menyerang dari kejauhan menggunakan ratusan vayavastra yang juga membuat garudanya meluncur semakin cepat mengitari zona bahaya sebelum akhirnya menurunkan Alim kembali di kencananya yang tanpa basa-basi langsung meluncur mengitari medan tempur yang terus dihujani dengan vayavastra. Kencana Alim berderu semakin kencang menggesek angkasa dan membuat jejak membara tepat saat kencana Kusuma juga keluar dari badai dan menyusulnya. Saat itulah Alim mengeluarkan ratusan lebah dari tangannya untuk menyengat Kusuma tapi sayangnya Kusuma menyadarinya dan segera menembakkan jarum-jarum cahaya untuk memusnahkan mereka. Memanfaatkan kesempatan itu Alim segera membuat atmasena yang berdiri diatas kencana sementara dirinya sendiri turun dan berubah menjadi kobaran api dengan teknik bhoota. Kusuma yang tak menyadari hal itu masih memfokuskan dirinya untuk menyerang kencana Alim namun tiba-tiba badai angin tadi dibakar oleh Alim menggunakan tubuhnya sendiri sebelum merasuk ke akar-akar pohon yang menjadi area pertempuran mereka dan mulai melebur area pertikaian mereka sebelum akhirnya kembali ke wujud manusianya dan mulai menembaki Kusuma dengan laser air. Tepat setelah itu Alim kembali memasuki wilayah pertempuran membawa tinju magmanya dan coba menghantam Kusuma yang saat itu dibuat menembus serangannya oleh Kerta.

Baku hantam sempat terjadi antara Alim dan Kusuma. Pukulan-pukulan lurus dari Alim segera ditepis Kusuma yang juga mengikutkan beberapa tendangan keras yang juga ditahan dengan pergerakan kaki Alim.

"Gaya itu!?, tidak salah lagi, dia juga praktisi silat kerajaan sepertiku, darimana dia mempelajarinya," pikir Kusuma sambil coba menjegal kaki Alim.

Melihat hal itu Alim meloncat ke sisi kencana, mengunci tiang dengan kakinya sambil memberikan beberapa hantaman dan tikaman cepat yang memaksa Kusuma untuk bertahan sejenak sebelum memutar kakinya sambil menembakkan air darinya. Keduanya berdiri gagah di masing-masing tiang kencana saat kemudian pedang terangkat ditangan mereka yang dilanjutkan dengan tebasan demi tebasan cepat yang membuat Kerta hanya bisa terperangah menyaksikan keduanya. Saat itu Alim perlahan menunjukkan gerakan-gerakan tangkisan memutar cepat sambil mengayunkan serangannya tepat ke muka Kusuma yang saat itu dengan susah payah menahannya saat tiba-tiba Kerta kembali fokus dan segera memindahkan dirinya untuk menyerang Alim dari belakang hanya untuk menyaksikan Alim menggerakkan chakranya untuk melindungi bagian punggungnya. Bersamaan dengan itu Alim melompat meninggalkan kencana Kusuma kearah kencananya sendiri saat tiba-tiba tembakan panah sharanga dari atmasenanya menghantam kencana Kusuma. Saat itu garuda segera menjemput Alim dan segera kembali meningkatkan kecepatannya sampai tak lagi bisa dilihat oleh Kerta. Kusuma yang menyaksikan dengan jelas kilatan kecepatan garuda kembali membidiknya dan dengan cepat meluncurkan beribu varunastra tepat kearah Alim yang saat itu mencoba membuat jalur dengan memasang perisainya saat garudanya meluncur menghindari serangan-serangan Kusuma tadi. Disaat bersamaan Alim segera memanggil kembali gadanya dan mengisinya dengan energinya sebelum garuda akhirnya melesat tinggi sebelum mulai terbang berputar dan kembali memacu kecepatannya saat dirinya menukik membelah ruang angkasa dengan paruhnya mengantarkan Alim untuk mengayunkan gadanya sekuat tenaga menghantam Kusuma yang sayangnya saat itu segera dibuat menembus serangannya oleh Kerta yang tiba-tiba muncul membuat Alim dan garudanya menghantam medan tempur dan melubanginya membawa Alim ke sisi lain medan tempur yang masih dibasahi hujan. Dalam waktu singkat itu dia menyaksikan Ihsan mengamuk di medan tempur dan sudah mengaktivasi wujud rudranya sebelum akhirnya kakinya ditarik kembali oleh Kusuma kembali ke wilayah pertarungan mereka sebelum kedua sisi medan pertempuran itu kembali tertutup dengan banyaknya tanaman. Melihat hal itu Alim segera memotong sulur yang mengikat kakinya dan segera memposisikan kakinya untuk berdiri diatas medan pertempuran diikuti oleh Kusuma yang juga dipindahkan oleh Kerta kesana.

Lihat selengkapnya