Nataraja

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #148

Alasan

Hari ke-148 dharmayudha keempat. Armada tempur pimpinan Shafa mulai dikepung dari berbagai sisi meski saat itu Shafa, kedua saudaranya dan Anas berhasil menahan gempuran mematikan musuh sembari terus bergerak untuk menghindari perseteruan yang lebih besar dan juga terus mengirimkan suplai logistik ke berbagai sisi medan tempur.

"Pak Anas, tolong buatkan formasi defensif untuk kita, jumlah armada musuh yang menggempur kita sudah semakin banyak tapi tolong tetap pastikan kita bisa menyampaikan bantuan logistik dengan efektif, " ucap Shafa.

"Siap Rani, aku akan segera menyusunnya," ucap Anas.

Saat itu Anas segera menyusun bajravyuha sebagai susunan inti pasukan dan menggunakan formasi kurmavyuha sebagai pasukan lepas untuk mengirim logistik. Disaat yang sama pasukan logistik Shafa segera beradaptasi dengan membuat banyak bahtera untuk mengangkut stok makanan dalam jumlah besar sementara disekutarnta pasukan mulai membentuk sistem pertahanan berlapis-lapis untuk melindungi zona lapisan utama yang bertugas untuk mengirim makanan. Pasukan Harisena yang menyaksikan hal ini segera menyesuaikan dengan membentuk pasukan drone pengebom untuk mengikis lapisan pertahanan pasukan logistik Harasena satu demi satu. Menyaksikan hal ini Rafi segera merespon dengan membuat desain unit reparasi sementara Rafa memperkokoh unit pelindung dengan mempercepat laju gerakan pasukan yang dia tujukan untuk membuat pertahanan semakin dinamis dengan memastikan pergantian pasukan penahan luar dan dalam yang jauh lebih cepat, disaat yang sama Shafa memastikan bahwa unit-unit logistiknya memiliki kemampuan menyimpan dan memproses makanan sebaik mungkin.

Sementara itu dari atas mereka Ihsan sedang bertempur habis-habisan melawan Yusuf, Steve, Lintang dan Sandi sembari terus-menerus memodifikasi sistem operasi pasukan Harasena yang seiring waktu semakin cepat meningkatkan jumlah sehingga memaksa satu orang tentara Harisena untuk bertarung melawan puluhan, ratusan bahkan ribuan tentara Harasena yang terus berdatangan sambil terus membuat berbagai macam inovasi dalam pertempuran yang semakin kacau seiring dengan berjalannya waktu dimana untuk menanggapi hal ini Yusuf Steve dan Lintang terkadang harus mengalihkan perhatian mereka untuk mengimbangi tempo permainan Ihsan yang seiring waktu semakin berbahaya.

"Apa yang sebenarnya dia lakukan, bagaimana caranya mengimbangi kita semua seperti ini sendirian," ucap Lintang.

"Dia tidak sendirian, dia melawan bersama para perwiranya yang sangat banyak dan terus bermunculan," ucap Yusuf.

"Itu benar, dia dengan sengaja membuat jumlah pasukannya membengkak serta menghindari banyak konflik untuk mengumpulkan perwira sebanyak mungkin sebelum mulai memberikan serangan-serangan terukur, dari setiap markas yang kutemui polanya sama," ucap Steve.

"Sekarang semuanya masuk akal, alasannya untuk membuat ratusan kemah kecil dan pola gerakan evasif yang dia lakukan, anak ini dari awal menyadari bahwa tidak akan ada satupun konfrontasi yang akan bisa dia menangkan dengan imbang melawan kita, karena itu dia terus mengembangkan pola penyebaran cepat sebelum akhirnya memusatkan kembali pasukannya pada pasukan kita yang terlalu kecil untuk memastikan kemenangan," ucap Lintang seraya membuat pola formasi.

"Aku kadang lupa betapa cerdasnya anak ini, bagaimana caranya bisa seperti ini, bagaimana caranya bisa membalap kecerdasanmu Yusuf," ucap Steve.

Lihat selengkapnya