Hari ke-151 dharmayudha keempat. Alim kembali mengejar Kusuma dan Kerta dengan mata dan pedangnya yang menyala-nyala. Melihat hal itu Kusuma juga melesat menyambut serangan Alim dengan pedangnya sendiri dan seketika serangan mereka bertemu menimbulkan ledakan energi yang sangat mematikan sebelum mereka mengganti serangan dengan gada mereka. Pukulan demi pukulan senjata mereka beradu, Alim berputar-putar membawa gadanya bergantian dengan pedangnya sambil membuat beberapa tangan untuk terus menepis serangan Kusuma sebelum menendang dada Kusuma hingga terdorong jauh kebelakang. Saat itu sudharsana kembali bergerak menuju leher Kusuma yang hanya bisa bertahan dengan mengeraskan lehernya sebelum kembali bergerak kearah Alim dan mulai beradu tinju dengannya. Baku hantam kembali terjadi, gada Alim segera bergerak kearah muka Kusuma yang segera menghindar sambil mencoba mendaratkan gadanya sendiri tapi Alim membelokkan tangannya dan menyikut Kusuma kebawah sambil menggerakkan lututnya ke dagu Kusuma sambil menepis serangan Kusuma sebelumnya. Sementara hal itu terjadi mulut Alim memusatkan energinya dan menyemburkan mandala tepat kearah Kusuma. Pertarungan mereka berlanjut semakin sengit dan dengan cepat mereka mengekskalasi kekuatan mereka dengan avatar dan arca masing-masing sebelum mulai kembali beradu dengan ganas.
Sementara itu dibalik medan tempur. Ihsan masih bertempur dengan sengit menggunakan wujud Maharudranya yang cukup untuk membuat Yusuf, Steve, Lintang dan Sandi kewalahan.
"Sekarang hanya tinggal kau yang belum melepaskan seluruh kekuatanmu Yusuf, apalagi yang kau takutkan, lepaskan saja, kau punya satyanetra, kau takkan mati hanya karena membuka gerbang kedelapan, paling hanya rasa sakit saja," ucap Ihsan.
"Kenapa kau berubah seperti ini Ihsan!?, apa yang sebenarnya kau rasakan setelah menghajar kami hah!?, saudara-saudaramu sendiri," teriak Yusuf.
"Itu menyakitkan, tapi kalian adalah musuhku sekarang, ini perang Yusuf, bukan konflik keluarga yang akan selesai hanya dengan bersalaman," ucap Ihsan.
"Musuh!?, apa yang membuatmu berpikir begitu Ihsan?, kami bukan musuhmu, kita hanya ingin mengingatkanmu, ayolah Ihsan, belum terlambat untuk saling meminta maaf," ucap Yusuf.
"Tidak Yusuf, inilah tanggungjawab yang harus kupikul sebagai seorang pemimpin, sebagai seorang raja," ucap Ihsan.
"Kau juga manusia Ihsan, lihat apa yang sudah kau lakukan, kenapa menjadi raja mengubahmu menjadi iblis!!!, ini bukan caranya memimpin," teriak Yusuf.