Hari ke-154 dharmayudha keempat. Alim membuka matanya yang menyala ditengah uap mandala untuk memburu Kusuma dan Kerta. Alim kemudian melesat meninggalkan kilatan cahaya yang terpancar dari mata dan senjatanya, arah tujuannya hanyalah sang Adiraja dan Kertarajasa, tanpa membiarkan satu jiwapun menghalanginya mencapai tujuannya. Di sepanjang jalannya melangkah adalah bercak darah dan potongan tubuh yang dicincangnya sementara didepannya Kusuma dan Kerta terus berpindah menjauhi Alim.
Sementara itu disisi lain medan tempur Ihsan dan Yusuf masih terus beradu serangan. Saat itulah keduanya mulai menggunakan wujud lebih besar dari semula, Ihsan dengan avatarnya dan Yusuf dengan robot raksasanya. Tebasan demi tebasan meluncur dari kedua keris ditangan avatar Ihsan yang segera coba dihentikan dengan perisai vidhata oleh Yusuf yang segera disambut dengan semburan bholenath oleh Ihsan. Saat itu Yusuf dibuat terdorong cukup jauh namun Yusuf segera membelokkan serangan dan memanfaatkan momentumnya untuk melempar perisai vidhata miliknya kemuka avatar Ihsan yang seketika itu juga melapisi tubuhnya dengan zirah tulang yang sangat padat meski masih harus diremukkan oleh hantaman perisai Yusuf.
"Lintang, Sandi ayo bangun, kita masih harus bertarung," ucap Steve.
"Aku lebih baik memimpin pasukan saja, dia berkembang terlalu pesat selama pertempuran, aku sudah tak sanggup mengimbanginya," ucap Sandi.
"Padahal kau duluan yang bilang ingin memburu Mahadewa, kenapa sekarang malah kabur," ucap Lintang sembari bangkit dari istirahatnya.
"Aku tidak tau dia akan jadi sekuat ini dalam waktu singkat, kalian yang masuk akal saja, saudara kalian itu akan segera melenyapkan segalanya, harapan kita hanyalah teknik penyatuan kekuatan itu, panggil Narayana kemari, hanya dia yang memenuhi semua syarat untuk teknik fusi energi itu, hanya dia harapan kita untuk mengalahkan Mahadewa, akan kupanggil dia sebelum semuanya terlambat," ucap Sandi.
"Apa maksudmu, ini mungkin wujud terakhirnya, ayolah jangan pengecut seperti ini, dulu saat kau mengalahkanku kau tidak seperti ini," ucap Lintang.