Nataraja

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #158

Kontribusi

Hari ke-158 dharmayudha keempat. Yusuf kembali menyerang Ihsan dengan segenap hatinya. Senjata mereka mulai beradu yang segera Yusuf imbuhi dengan tembakan beruntun dari gandiwa. Melihat hal itu Ihsan segera memasang pelindung menggunakan avatarnya sebelum membekukan pijakannya dan mendorong tubuhnya berputar kebelakang sambil melepaskan puluhan sabit dimensi kearah Yusuf yang dengan cepat menangkal momentumnya menggunakan tongkatnya, sayangnya tebasan itu terbentuk dari aether sehingga Ihsan bisa mengendalikannya lagi menjadi bom termobarik disekitar Yusuf yang segera mencoba menerobos ke arah Ihsan meski sebagian zirahnya sedikit meleleh tapi tujuan Yusuf jelas, dia segera mencuatkan dua bilah pedang vidhata dari pergelangan tangannya dan segera mengincar jantung Ihsan dimana saat itu Ihsan segera merespon dengan menggunakan kedua kerisnya untuk mementalkan serangan Yusuf dengan girisha dan segera memotong bahunya dengan chandrahasa. Namun Yusuf sudah merencanakan hal itu, Yusuf segera menyebarkan nanopartikel zirahnya kearah chandrahasa dan menangkapnya untuk kemudian merenggutnya dari tangan Mahadewa. Setelah itu Yusuf segera mencabut keris itu dan berusaha melenyapkan sifat chandrahasa darinya namun Ihsan mengeluarkan senjata lainnya, sebuah benang tipis yang segera digunakannya untuk kembali meraih chandrahasa dan menariknya ke tangannya lagi. Tepat setelah itu Ihsan segera menggunakan benang tadi dan membuatnya menjadi tali untuk mengikat chandrahasa dan girisha untuk menjadi senjata jarak jauh. Yusuf dengan jelas mengamati hal itu dan segera mengirim halilintar kearah Ihsan yang saat itu menahannya sambil menyerang Yusuf yang dengan sigap menghantam dagu Ihsan dengan tongkatnya sebelum membuat atmasena untuk mendorong Ihsan dan memotong tali yang mengikat girisha. Saat itulah tanpa ragu Yusuf segera menggunakan kekuatannya untuk memusnahkan sifat girisha dari keris itu yang pada akhirnya meledak dibuatnya meninggalkan serpihan-serpihan logam meteor menancap di zirah Yusuf.

"Kenapa kau terus menghancurkan pemberian rakyatku Yusuf!!!," teriak Ihsan sambil bergerak kearah Yusuf.

"Heheh, jadi itu semua pemberian masyarakatmu, maaf Ihsan, nampaknya kau harus mengisi lagi kepercayaan mereka padamu," ejek Yusuf.

"Kau dari dulu memang agak bajingan begini Yusuf," ucap Ihsan yang mulai kembali menyeringai sambil mengeluarkan pedangnya.

Tepat setelah itu Ihsan mulai memainkan kedua senjata tajamnya saat Yusuf mulai meluncurkan bulir-bulir peluru gandiwa kearah Ihsan yang segera menangkal sebagian besar peluru itu dengan pedang dan kerisnya meski sebagian yang lain menembus tubuhnya tapi Ihsan tak berhenti, dia terus menerobos serangan Yusuf hingga akhirnya Yusuf mengganti model pelurunya menjadi peledak udara yang segera membuat Ihsan terdorong. Untuk melawan Ihsan segera mengaktivasi avatarnya dan merangsek kearah Yusuf dan segera menggenggamnya lalu melemparkan Yusuf dengan tangan avatarnya.

"Avatarnya itu agak aneh, kenapa sebenarnya dia tidak menggunakan susunan energi yang biasa dan justru menggunakan sel-sel tubuh, bukannya itu malah membuat avatarnya boros energi dan lemah, apa tujuannya sebenarnya, eh benar juga, Ihsan bisa manipulasi selnya, mungkinkah dia memanfaatkan itu agar pada jangka panjang dia bisa manifestasi avatarnya dengan cepat, hemat energi dan lebih kuat, ataukah agar dia bisa terus memakai efek modifikasi yang diterapkan pada sel avatarnya bahkan saat tak memakainya, kalau begitu akan masuk akal kenapa dia bisa sekuat sekarang mengingat dia tak harus menghadapi efek samping sel yang dipakai avatarnya, tapi apa modifikasinya, kau memang jenius Ihsan, menggunakan semua hal untuk bereksperimen agar bisa menjadi lebih baik," pikir Yusuf sambil membuat banyak senjata di zirahnya.

Tembakan dimulai dan Ihsan segera melindungi diri dengan avatar berlapis tulang sebelum menyerang kembali Yusuf menggunakan versi raksasa dari senjatanya. Hal ini bukannya membuat Yusuf mundur dan malah membuat Yusuf segera menemukan cara untuk memerangkap tubuh kolosal dari avatar Ihsan dan segera menyambutnya dengan melepas nanoteknologi miliknya keangkasa yang segera membentuk sebuah struktur sarang lebah ekspansif yang segera meluncurkan hujan laser ke medan tempur. Saat itu avatar Ihsan yang tertunduk penuh darah segera kembali bangkit, berdiri di hadapan Yusuf dan membentangkan sayapnya dan mulai mengeluarkan tangan-tangan berukuran besar untuk menangkap Yusuf yang saat itu segera menyambutnya dengan sebuah tangan robot dengan ukuran serupa sebelum mendorong Ihsan menjauh dengannya. Kesempatan inilah yang segera dipakai Ihsan untuk membuat gugusan aether yang segera digunakannya untuk membuat tentara atmasena yang menggunakan avatarnya sendiri dan beberapa segera terbang keatas untuk merusak struktur ekspansif buatan Yusuf. Dikesempatan itulah Yusuf menembakkan dua peluru vidhata kearah tangan Ihsan dan melepaskan pedang, keris dan tali yang menghubungkannya dari tangan Ihsan sebelum segera menangkapnya dan segera coba menghancurkannya dan saat itulah Yusuf mengetahui setitik kemampuan untuk mengendalikan pedang Ihsan dan akhirnya mengambil alih kendali pedang itu dan menghancurkan dua yang lain.

Lihat selengkapnya