Nataraja

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #162

Wong Edan

Hari ke-162 dharmayudha keempat. Alim kembali melesat kearah Ihsan menggunakan avatarnya yang dengan cepat disambut dengan beberapa tembakan plasma dari Ihsan sebelum akhirnya Ihsan melompat membawa bholenath ditangannya untuk meledakkan avatar Alim yang kemudian segera menyambutnya dengan tembakan janardana. Sebuah ledakan kembali terlihat menyinari angkasa hari itu saat Ihsan dan Alim kembali saling mendekat bertukar serangan disertai dengan suara tawa mengerikan Ihsan dan suara keras amarah Alim tepat saat sudharsana menari membelah asap pertempuran mereka dan memperlihatkan dua avatar yang sedang baku hantam ditengah uap samudra yang memanas akibat pertarungan keduanya. Saat itulah juga Ihsan mulai melapisi tangan avatarnya dengan aether sebelum digunakannya untuk menghempaskan Alim menjauh, hal ini jugalah yang memicu amarah Alim semakin membuncah dan bersamaan dengan itu mulai mengeluarkan mandalanya yang segera membusukkan pijakannya saat dia meloncat kearah Ihsan, membawa pedangnya yang berlapis bara api dan mengayunkannya pada adiknya itu. Menyaksikan hal itu Ihsan segera merespon untuk menghindarinya sambil mencoba membalas dengan meninju Alim keras-keras kedalam samudra. Hal ini memicu Alim untuk mulai mengeluarkan sulur-sulur tanaman air untuk mengikat pergerakan Ihsan sebelum mencoba menebasnya dengan sudharsana tapi Ihsan segera merespon dengan tembakan bholenath dari matanya sebelum akhirnya memotong sulur-sulur tanaman yang mengikatnya dengan tebasan anginnya. Saat itu Ihsan segera kembali menyerang Alim dan mulai beradu pukulan dengannya meski buku-buku jari Ihsan beberapa kali harus remuk akibat beradu pukul dengan Alim namun Ihsan tak berhenti begitu saja, dia terus memompa kecepatan regenerasi miliknya sampai pada akhirnya sanggup beradaptasi dengan kekuatan tubuh Alim yang diberkahi dengan maharaga dan disaat yang sama Ihsan juga mulai berhasil mendaratkan beberapa pukulan kewajah dan tubuh Alim sampai saudaranya itu mulai terdorong hanya untuk mengimbangi gempurannya yang semakin ganas.

Alim yang menyadari bahwa keadaan mulai tidak berpihak padanya segera bersiul memanggil garudanya untuk membantunya dan saat itu juga keadaan berbalik, cakar garuda membuat Ihsan kehilangan fokusnya dan membuat Alim kembali mendapatkan momentum untuk mendaratkan beberapa pukulan telak kewajah dan tubuh Ihsan hingga membuat Ihsan terperosok kedalam air yang segera dimanfaatkan Alim untuk kembali menyerangnya dengan ratusan tanaman air yang juga segera dibakar Ihsan dengan energi termal yang dikeluarkan dari sekujur tubuhnya.

"Suroso akan sedikit merepotkan, kuncoro dan santoso juga sedang kutugaskn untuk hal lain sekarang, aku perlu berimprovisasi," pikir Ihsan sembari mengaktivasi tiryaka untuk memanggil ular-ular mengerikan untuk membantunya menangkap garuda.

Sayangnya tentara ular buatan Ihsan justru menjadi bulan-bulanan dari garuda saat Alim turut menerabas mereka menuju Ihsan sambil mengayunkan pedangnya. Saat itu juga tanpa basa-basi Ihsan menghempaskan Alim menggunakan veera sambil mengambil wujud ashura miliknya sebelum kembali menyerang Alim dengannya. Saat itu pertempuran kembali imbang, Alim dengan cepat memainkan senjatanya saat Ihsan mencoba mengimbangi pergerakannya sambil sesekali berusaha menyerang Alim juga namun keberadaan garuda benar-benar membuat Ihsan harus mengambil posisi bertahan. Saat itu Alim juga mulai menggunakan tiryaka miliknya sendiri untuk memanggil beberapa harimau untuk mulai memakan ular Ihsan dan memaksa Ihsan untuk menggunakan strategi lain dan dengan begitu Ihsan memfokuskan teknik tiryaka untuk membuat koloni lebah yang tanpa ragu segera memburu pasukan harimau Alim dan segera melumpuhkannya sambil menyebar kearah Alim yang saat itu segera memanggil sheshnaag untuk melindunginya dari sengatan.

"Kecepatan improvisasinya terlalu tinggi, kau memang pejuang yang lebih baik dariku," pikir Alim seraya mulai menggunakan tanamannya untuk mulai memakan koloni lebah Ihsan.

Alim kembali mengejar dengan kaumodaki yang siap menyerang dan akhirnya mengenai targetnya namun sayangnya Ihsan yang dia serang hanya atmasena yang justru meledak menjadi aether dingin dihadapan Alim sementara Ihsan berada dibelakangnya menembakkan maheshwarastra yang sukses mementalkan Alim menjauh. Hal ini segera dilanjutkan oleh Ihsan dengan mendidihkan lautan untuk membuat awan yang kemudian Ihsan gunakan untuk menghujani medan tempur dengan halilintar sementara dirinya sendiri melesat kearah Alim diikuti oleh garuda yang berusaha menangkapnya. Saat itulah Alim kembali berdiri mengeluarkan spora tanaman yang segera dia kumpulkan dan bentuk menjadi dinding penghalang. Sementara itu dari belakang dinding Alim membentuk janardana tanah yang dia tembakkan kearah Ihsan yang ternyata juga sedang menembakkan bholenath listrik dari jemarinya dan akhirnya kedua serangan itu bertemu dan membentuk sebuah ledakan keras yang mementalkan keduanya menjauh.

Lihat selengkapnya