Nataraja

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #176

Shiva

"Aku hanya ingin hidup sederhana dan mati dengan sederhana tapi Tuhan berkehendak lain, hidupku sekarang penuh dengan tantangan, asik juga hidup ini, hmm setidaknya aku masih bisa mati dengan sederhana, itu saja harapanku, saat aku meninggalkan Dunia nanti aku hanya ingin dikuburkan dengan tenang, gak pakai prasasti, gak pakai hiasan, cukup tanah saja, kupikir batuan-batuan itu hanya akan memberatkan tubuhku ahahaha, eh atau tidak ya, kan aku sudah mati saat itu, ah udahlah sudah waktunya bertugas," gumam Ihsan dipelataran keratonnya memandangi matahari terbit dengan ceria sebelum akhirnya berbalik kembali menuju ruangan untuk bertugas sebagai seorang maharaja.

...

Hari ke-176 dharmayudha keempat. Ihsan masih saja bertempur mati-matian melawan Alim.

"Bagaimana ini, kekuatannya masih terlalu jauh dari apa yang bisa kuhadapi sekarang, masih perlu waktu cukup lama bagiku untuk tumbuh mengimbanginya," pikir Ihsan sembari melayangkan ratusan meriam pradhana dari tangan dan kakinya.

Melihat hal itu Alim segera membalas dengan tembakan pradhananya sendiri yang saat itu dengan mudah menembus setiap tembakan meriam Ihsan dengan mudahnya dan memaksa Ihsan untuk terus mundur sambil terus membuat atmasena untuk sedikit menghambat pergerakan Alim. Disaat itulah Alim kembali memanggil garuda dan sheshnaag miliknya untuk mulai memburu Ihsan yang dengan cepat bisa meringkus mereka namun Alim menggunakan kesempatan itu untuk mulai memanipulasi lingkungan sekitar untuk mempermudah menangkap Ihsan meski Ihsan pada akhirnya justru memanfaatkan balik momen itu untuk semakin membuat pusing Alim dengan mulai menggunakan anima. Disaat mengecil itulah Ihsan melepaskan tembakan anjalikastra dari pinaka yang dengan cepat menyayat tubuh Alim dan diikuti oleh tembakan demi tembakan astra lain dari ukuran mikroskopis itu. Alim yang berkali-kali dihantam oleh berpuluh-puluh astra itu segera berinisiatif untuk juga menggunakan siddhimantra anima namun kendali energinya saat itu terlalu kacau balau akibat tumpukan mantra yang saat itu membebani tubuhnya. Merasakan hal itu Alim segera bergerak mencari Ihsan sambil mulai memodifikasi sistem operasi tubuhnya agar bisa beradaptasi lebih cepat dengan mantra-mantra penguatan tubuhnya waktu itu. Disaat hal itu terjadi, Ihsan juga mempercepat laju sistem operasi tubuhnya dengan menambahkan ratusan metode-metode adaptasi yang saat itu juga dipacu dengan kekuatan penuh dari wujud nataraja.

"Huffft, ini cukup menyakitkan seperti dulu tapi saat ini aku harus menang," pikir Ihsan sembari terus meningkatkan fungsi tubuhnya.

Tak lama kemudian Ihsan kembali muncul dengan khatvanga ditangannya untuk mulai mengadu serangan dengan Alim yang waktu itu mulai merasakan efek samping dari tumpukan Shiva namaha mantra dan untuk memanfaatkan kesempatan itu Ihsan mulai bisa memberikan rentetan hantaman keras pada Alim dengan khatvanga miliknya. Saat itu Alim yang sedang kesulitan bergerak hanya bisa menahan hantaman demi hantaman keras yang melayang ke tubuhnya sambil terus berusaha mencocokkan sistem kerja tubuhnya dengan tumpukan Shiva namaha mantra.

Lihat selengkapnya