Nataraja

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #179

Rekasa

Hari ke-179 dharmayudha keempat. Seberkas cahaya merayapi keraton Suralaya dan rumah-rumah warga disekitar wilayah ibukota Jonggring Saloka itu namun kali ini sedikit berbeda, cahaya itu bukan datang dari terangnya matahari tetapi dari gelapnya Ananta Sunyata yang tak berujung.

"Cahaya yang kita lihat sekarang dari Ananta Sunyata ya, kakak-kakak kalian itu memang sangat berbahaya," tanya Isel sambil membakar daging hewan buruan.

"Mau gimana lagi Isel, mereka memang sering bertengkar begini, aku cuma tidak tau kalau akan sebesar ini," sahut Fira.

"Bagaimana caranya cahaya bergerak secepat itu dari Ananta Sunyata kemari, bahkan kalau itu terjadi dari awal dimulainya dharmayudha tapi tetap saja agak kurang masuk akal kalau benar-benar terjadi, perlu percepatan cahaya yang cukup absurd dari Ananta Sunyata sampai datang kesini dan energi yang dilepaskan untuk setiap percepatan cahaya harus eksponensial, kalau benar ada cahaya yang bisa bergerak dari dharmayudha di Ananta Sunyata kesini maka harus dipancarkan oleh orang yang benar-benar memiliki kekuatan yang tak masuk akal," ucap Kanti.

"Rasanya itu mungkin saja kalau kedua mas kita yang bertarung mbak," ucap Fira.

"Hhh iya juga, tapi tolong jangan keras-keras bahasnya, kalau ibuku dan ibumu dengar bisa sedih mereka," ucap Kanti.

Sementara itu di gunung dekat istana, Ikal terlihat berkunjung ke sebuah makam, berniat untuk sekedar menabur bunga tapi dari pelupuk matanya kilatan cahaya dari Ananta Sunyata terlintas menerangi dirinya dan makam di hadapannya.

"Cak Khan, Ihsan sama Alim kayak e bertengkar lagi, kukira saat mereka menjadi panutan seperti sekarang maka tingkah mereka akan lebih bijaksana, tapi namanya bocah pasti banyak tingkahnya, semoga gak terlalu parah aja bertengkarnya," ucap Ikal sembari mencabuti rumput lalu menyusun bunga dimakam bertuliskan nama Khan itu.

Tak lama kemudian matahari menyingsing menyinari wajah Ikal yang dibasahi air mata karena tak bisa melakukan apa-apa untuk menghalangi anaknya dari berperang melawan seluruh Dunia sebelum akhirnya dia menarik napas panjang dan mencoba tersenyum, mencoba bersabar dengan keadaan.

Lihat selengkapnya