Nataraja

Ghozy Ihsasul Huda
Chapter #187

Meseme Wengi

Hari ke-187 dharmayudha keempat. Medan tempur kembali gaduh akibat perlawanan habis-habisan tentara Harasena yang semakin beringas.

Disaat itulah Ihsan dan Alim kembali bertemu untuk bertarung namun dalam keadaan pikiran yang benar-benar berbeda. Alim yang masih dengan berbagai macam pikirannya untuk mengalahkan lawannya sementara disisi lain ada Ihsan yang hanya fokus untuk menikmati pertarungan dan membawa lawannya untuk larut dalam irama tarian pertarungannya. Saat itu Alim terhanyut dalam tarian pertempuran Ihsan dan berkali-kali itu juga serangan demi serangan Ihsan mendarat pada tubuhnya yang mulai dibuat lelah hanya untuk mengimbangi gerakan Ihsan yang begitu indah namun juga begitu efektif untuk bukan hanya mengimbanginya tapi juga berhasil dibuat terpojok olehnya.

"Apa yang terjadi sebenarnya, kenapa saat sekarang ini dia yang sudah tak berada dalam wujud tertingginya justru malah bisa memojokkanku, kenapa tak ada satupun seranganku yang mengenainya, padahal saat ini senjataku lebih banyak, bukankah seharusnya kekuatanku masih lebih besar darinya, tapi mengapa, mengapa aku bisa dibuat tak berdaya olehnya, kenapa hal ini bisa terjadi," pikir Alim.

Saat itu Alim coba untuk terus mencari cara untuk menang tapi yang dia saksikan hanyalah senyum Ihsan yang dengan tenang membolak-balikan tubuhnya seperti seorang dalang memainkan wayangnya. Tak peduli apapun hal yang dilakukan olehnya tapi hal itu seolah terlihat sia-sia. Alim saat itu seolah dimainkan oleh Ihsan yang dengan tenang memutar badannya, menuntun tangannya, mengatur langkahnya dan juga mengarahkan pandangannya. Hal ini membuat Alim dibuat semakin kelelahan dan kehabisan napas sehingga akhirnya perlahan instingnya mengatakan bahwa dia harus mundur dari Ihsan.

"Aku tak bisa terus begini, aku perlu mencari cara untuk menang atau setidaknya berjuang agar tak dipermalukan, aku harus memanggil garuda dan sheshnaag, aku harus berjuang meskipun itu terlihat hina," pikir Alim seraya memanggil kembali kedua wahananya.

Saat itu Ihsan menatap sebentar, menyaksikan dua wahana Shri Vishnu yang luar biasa, seekor garuda dengan bulunya yang penuh cahaya dan sheshnaag yang begitu besar sehingga menutup cahaya rembulan dari pandangannya.

"Ahh kalian ya garuda dan shesha naga kalian sungguh makhluk yang perkasa wahai garuda yang membawa pemiliknya kemanapun tujuannya, tolong bawalah pemilikmu hanya jika keinginannya benar saja, bulu emasmu takkan cocok untuk berkubang diatas lumpur lalu engkau shesha naga yang menjadi ranjang peristirahatan paling aman bagi penakluknya, tolong hanya izinkanlah orang yang suci saja untuk menjadikanmu dipannya, keberanian saja bukanlah alasan yang cukup untuk menggunakan wujud yang perkasa seperti kalian sebagai kendaraan tapi juga jiwa yang cukup bersih dari noda, tak perlu yang benar-benar baru tapi yang sanggup setiap hari mencucinya saja, bagiku itulah syarat yang pantas untuk mengendarai kalian, apa kalian setuju," ucap Ihsan.

Lihat selengkapnya